Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Program Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG) yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Depok belum mampu menyerap seluruh kuota siswa baru tahun ajaran 2025/2026.

Dari total 3.000 kursi jenjang SMP/MTs yang disediakan, tercatat hanya 2.512 peserta didik baru yang mendaftar.

Artinya, sebanyak 488 kursi masih kosong, dan sekolah-sekolah tersebut belum terisi secara maksimal.

Alasan Sekolah Swasta Gratis Depok Kurang Siswa

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Depok, M Yusuf, menduga sejumlah faktor menjadi penyebab sekolah swasta gratis di Depok kurang peminat, salah satunya adalah lokasi sekolah yang dianggap terlalu jauh oleh sebagian calon siswa.

“Kemungkinan besar beberapa sekolah berada di lokasi yang sulit dijangkau. Hal ini masih menjadi bahan analisa kami,” kata Yusuf, Jumat (18/7/2025), saat dikonfirmasi media.

Yusuf juga menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa memaksa orang tua atau calon murid untuk mengisi kursi kosong, terlebih jika mereka telah memiliki pilihan sekolah yang diinginkan sebelumnya.

“Biasanya mereka memilih sekolah yang lokasinya dekat dari rumah. Dan tentu kami tidak dalam posisi memaksa mereka memilih sekolah tertentu karena itu keputusan keluarga masing-masing,” ujar Yusuf.

Ketika sekolah yang diincar sudah penuh, pihak Disdik hanya bisa menawarkan sekolah alternatif dengan jarak terdekat dari domisili siswa. Namun, pilihan tersebut tetap dikembalikan kepada wali murid.

Kurangnya Sosialisasi Juga Jadi Masalah

Faktor lainnya yang diduga memengaruhi rendahnya peminat adalah minimnya penyebaran informasi mengenai program ini kepada masyarakat.

“Sepertinya informasi tentang sekolah swasta gratis ini belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Ini akan menjadi bahan evaluasi ke depannya,” tambah Yusuf.

Diketahui, para pendaftar program RSSG tersebar di 49 sekolah swasta yang bekerja sama dengan Pemkot Depok. Namun, distribusi siswa yang mendaftar tidak merata di tiap sekolah.

“Ada sekolah yang kuotanya sudah penuh, tapi ada juga yang jumlah muridnya masih sedikit. Meskipun begitu, sekolah yang kuotanya belum penuh tetap akan berjalan,” tutup Yusuf.a