Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Iftahurrahmah (24), ibu tiri habisi nyawa bocah Ahmad Nizam Alfahri (6) di Pontianak, Kalimantan Barat, sempat memberikan keterangan bantahan atas meninggalnya anak tirinya.

Ia menyebut korban diculik oleh orang tak dikenal (OTK).

Alibi ini ia sampaikan kepada ayah kandung korban, yang sempat mempercayainya.

Kabid Humas Polda Kalimantan Barat, Kombes Raden Petit Wijaya, menjelaskan bahwa Iftahurrahmah mengarang cerita bahwa dua pria yang disuruh oleh ayah kandung korban datang menjemput Nizam.

Ayah korban, Ichan, pun sempat mempercayai cerita ini dan segera melaporkan dugaan penculikan anaknya ke Polda Kalimantan Barat.

Namun, tak lama setelah melaporkan kasus penculikan tersebut, Ichan mendapat kabar mengejutkan dari mertuanya bahwa Nizam telah meninggal.

Ichan kemudian mencari keberadaan anaknya di sekitar rumah dan akhirnya menemukan bau menyengat di samping rumah mereka pada Kamis (22/8/2024) sekitar pukul 19.05 WIB.

Setelah memeriksa lebih lanjut, ia menemukan sepasang kaki kecil terbungkus plastik hitam dan hijau, yang ternyata adalah jasad anaknya sendiri.

Kaget dan marah, Ichan langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang, yang kemudian menangkap Iftahurrahmah.

Dalam pemeriksaan, Iftahurrahmah mengakui bahwa dia telah menganiaya Nizam hingga tewas dan menyembunyikan mayatnya di dalam karung.

Kronologi Kejadian Ibu Tiri Habisi Nyawa Bocah di Pontianak

Kasus ini bermula ketika Nizam pulang ke rumah pada Senin (19/8/2024) sekitar pukul 11.00 WIB.

Iftahurrahmah memarahi anak tirinya dan mengurungnya di halaman belakang rumah tanpa diberi makan.

Saat itu, hujan deras mengguyur Pontianak, dan Nizam dibiarkan kelaparan selama beberapa jam.

Ketika Nizam sudah sangat lemas karena kelaparan, Iftahurrahmah memerintahkan anak tirinya untuk masuk ke rumah dan mandi.

Namun, ketika melihat Nizam berjalan dalam keadaan sempoyongan, Iftahurrahmah yang sudah tidak sabar, mendorong Nizam hingga terjatuh dan kepalanya terbentur lantai kamar mandi.

Kondisi Nizam semakin memburuk karena tidak diberi makan dan akhirnya mengalami kesulitan bernapas.

Meskipun Iftahurrahmah mencoba memberikan bantuan napas kepada Nizam, nyawa bocah malang itu tak tertolong.

Setelah Nizam dinyatakan tidak bernyawa, Iftahurrahmah panik dan menyeret jasad Nizam ke belakang rumah.

Ia kemudian membungkus tubuh Nizam dengan plastik dan memasukkannya ke dalam karung, sebelum menyembunyikannya di celah antara dinding rumahnya dan rumah tetangga.

Kasus ini menjadi sorotan publik setelah terungkapnya kebohongan dan tindakan keji yang dilakukan oleh Iftahurrahmah.

Pihak kepolisian kini tengah mendalami kasus ini dan Iftahurrahmah dihadapkan pada proses hukum atas perbuatannya yang mengakibatkan kematian anak tirinya.