Anggota DPRD Bekasi Diduga Keroyok Seorang Pria di Restoran: Korban Sebut Dipukul Botol hingga Kursi
HAIJAKARTA.ID – Seorang pria bernama Fendy (41) melaporkan dugaan pengeroyokan yang diduga melibatkan seorang anggota DPRD Bekasi berinisial N.
Peristiwa itu terjadi di sebuah restoran di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (29/10) malam.
Fendy menuturkan ia tiba di restoran sekitar pukul 20.30 WIB bersama beberapa rekannya. Usai makan, sekitar pukul 23.30 WIB, rekan-rekannya berpamitan pulang. Ia mengantar mereka ke depan restoran sebelum kembali masuk untuk menunggu jemputan.
Saat berada di luar, Fendy menyebut melihat sopir dari anggota DPRD tersebut menatap dirinya dengan intens. “Saya enggak tahu ada maksud apa. Kita juga khawatir kan, takut ada apa-apa,” ujarnya saat memberikan laporan di Polda Metro Jaya, Rabu (26/10).
Ketika kembali ke dalam restoran, Fendy mendapati sopir yang sama ikut masuk dan kembali menatapnya. Ia kemudian menghampiri anggota DPRD berinisial N untuk menanyakan maksud tatapan tersebut.
“Pak, kenapa sopir Anda lihatin saya terus?” kata Fendy menirukan pertanyaannya. Namun situasi restoran yang ramai dan suara musik membuat percakapan tidak terdengar jelas. Fendy mengaku kembali menanyakan hal yang sama karena tidak mendengar jawaban anggota dewan tersebut.
Menurut Fendy, tak lama setelah itu, anggota DPRD bersangkutan berdiri dan menghampiri meja tempat ia duduk bersama sekitar 14 orang lainnya.
“Apa kamu nantang saya?” kata Fendy menirukan ucapan N sebelum penganiayaan terjadi. “Saya jawab enggak, saya cuma tanya. Baru ngomong begitu, saya sudah dipukulin sama mereka.”
Fendy mengklaim pukulan pertama berasal dari anggota dewan tersebut, disusul pengeroyokan oleh sejumlah orang. Ia hanya bisa jongkok dan melindungi wajahnya saat dipukul menggunakan botol, kursi, hingga tendangan.
Ia mengatakan aksi pengeroyokan itu diketahui sekuriti dan pelayan Restoran Shao Kao. Petugas keamanan disebut berupaya melerai dan mengevakuasi Fendy ke area dapur, kemudian ke musala di bagian belakang restoran.
“Sekuriti bilang, ‘Kamu jangan keluar dulu, mereka masih nyariin kamu’. Saya disuruh nunggu sampai aman,” ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, Fendy mengalami sejumlah luka, termasuk benjol di mata, pendarahan di wajah dan lengan, serta memar di kepala akibat hantaman botol.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada 30 Oktober 2025. Menurut keterangan penyidik yang diterima Fendy, perkara tersebut kini telah diambil alih oleh Polresta Bekasi.
“Harapan saya pelaku segera diadili,” kata Fendy.

