Antisipasi Banjir Jakarta, BPBD DKI Siagakan 267 Petugas Cek Sarana Prasarana di Titik Rawan
HAIJAKARTA.ID – Menghadapi awal musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah menyiapkan ratusan petugas untuk mengantisipasi potensi banjir di wilayah Jakarta. Kepala
Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang, menyampaikan bahwa puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Februari 2025.
Persiapan Awal Musim Hujan dan Banjir Jakarta
BPBD DKI Jakarta menyatakan bahwa pihaknya telah mengerahkan 267 petugas khusus yang ditempatkan di setiap kelurahan. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat koordinasi dan penanganan bencana di lapangan sehingga potensi dampak bencana dapat diminimalkan.
“Rencana yang akan kami terjunkan yakni 267 personel. Harapannya jika nanti banjir datang, koordinasi dan penanganan bisa segera diatasi dengan maksimal,” ujar Michael.
Antisipasi Banjir Jakarta, Pemeriksaan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana
Selain penempatan personel, BPBD juga menginstruksikan pengecekan sarana dan prasarana di lokasi rawan banjir.
Beberapa peralatan utama seperti tenda pengungsi, perahu, jaket pelampung, dan pelampung ring buoys, sedang diperiksa dan disiapkan di kelurahan-kelurahan dengan risiko banjir tinggi.
Pengecekan ini bertujuan memastikan seluruh peralatan dalam kondisi siap digunakan jika bencana banjir terjadi.
“Titik rawan banjir sudah dipetakan, nanti akan kami lakukan pengecekan sarana prasarananya,” kata Michael.
Kolaborasi Penanggulangan Bencana melalui Forum Pengurangan Risiko Bencana
Dalam rangka meningkatkan efektivitas penanganan bencana, BPBD DKI Jakarta juga membuka ruang kolaborasi dengan berbagai organisasi dan masyarakat untuk mengurangi risiko banjir.
Melalui Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB), BPBD mengajak lembaga dan organisasi kebencanaan lintas sektor untuk turut aktif dalam upaya penanggulangan dan mitigasi.
“Kami membuka kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari masyarakat maupun organisasi pegiat kebencanaan, untuk meminimalisir risiko banjir,” jelas Michael.
Dengan berbagai langkah antisipatif ini, BPBD DKI Jakarta berharap masyarakat bisa lebih siap menghadapi potensi banjir dan dampak dari intensitas hujan yang diperkirakan semakin meningkat di Jakarta.