Apa Itu Kurikulum Berbasis Cinta? Inovasi Kemenag untuk Pendidikan yang Lebih Humanis dan Toleran

HAIJAKARTA.ID- Apa itu kurikulum berbasis Cinta? Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) meluncurkan sebuah inovasi dalam dunia pendidikan nasional yang diberi nama Kurikulum Berbasis Cinta (KBC).
Kurikulum ini dirancang sebagai upaya membangun sistem pendidikan yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik.
Namun juga pada pembentukan karakter peserta didik yang penuh kasih sayang, toleran, dan peduli terhadap sesama serta lingkungan.
Latar Belakang Munculnya Kurikulum Berbasis Cinta
Kurikulum Berbasis Cinta lahir dari kegelisahan terhadap maraknya krisis nilai dalam masyarakat, seperti meningkatnya intoleransi, kekerasan di lingkungan sekolah, hingga rendahnya kepedulian sosial dan lingkungan.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menyampaikan bahwa pendidikan saat ini terlalu menekankan aspek kognitif, sementara pembentukan karakter dan nilai kemanusiaan masih kurang mendapatkan perhatian.
“Kita tidak ingin lagi mengajarkan agama tapi tanpa sadar menumbuhkan kebencian kepada yang berbeda. Kurikulum ini menjadikan cinta sebagai dasar pembelajaran,” ungkap Nasaruddin saat peluncuran KBC di Makassar, 24 Juli 2025.
Lima Pilar Utama: Panca Cinta
KBC dibangun atas dasar lima nilai utama yang disebut Panca Cinta, yaitu:
- Cinta kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Cinta kepada diri sendiri dan sesama
- Cinta kepada ilmu pengetahuan
- Cinta kepada lingkungan
- Cinta kepada bangsa dan negara
Kelima nilai ini menjadi pedoman dalam menyusun materi pelajaran dan metode pembelajaran di seluruh jenjang pendidikan.
Nilai-nilai cinta ini tidak hanya diajarkan dalam pelajaran agama, tetapi juga diintegrasikan dalam berbagai mata pelajaran lainnya.
Tujuan Kurikulum Berbasis Cinta
Kurikulum ini bertujuan untuk:
- Menciptakan suasana belajar yang ramah, penuh empati, dan toleran
- Membentuk karakter peserta didik yang menghargai keberagaman dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
- Mendorong peserta didik menjadi pribadi yang spiritual, cerdas, dan peduli lingkungan
- Menyediakan pendidikan yang menyentuh akar persoalan sosial, bukan sekadar mengejar angka-angka
Strategi Implementasi
Kemenag akan mengimplementasikan KBC secara bertahap melalui:
- Pelatihan daring berbasis MOOC PINTAR untuk para guru
- Pembekalan melalui program pelatihan calon pelatih
- Penyusunan panduan khusus untuk guru sebagai acuan dalam mengintegrasikan nilai cinta ke dalam pembelajaran
- Pemantauan melalui program MAGIS dan kerja sama lintas lembaga serta mitra eksternal
- Menyongsong Generasi Emas 2045
Kurikulum Berbasis Cinta menjadi salah satu langkah strategis Kemenag dalam menyiapkan generasi unggul menyambut 100 tahun kemerdekaan Indonesia di tahun 2045.
Dengan kurikulum ini, diharapkan lahir generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, spiritualitas mendalam, dan kepedulian terhadap bumi dan sesama manusia.