sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Apa itu kurikulum Deeplearning yang akan gantikan Kurikulum Merdeka?

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, baru-baru ini memberikan sedikit bocoran mengenai kemungkinan perubahan kurikulum di Indonesia.

Rencana ini mempertimbangkan penggantian Kurikulum Merdeka dengan kurikulum yang disebut “deeplearning” atau pembelajaran mendalam.

Kurikulum Deeplearning

Kurikulum berbasis deeplearning ini bukanlah konsep yang benar-benar baru. Secara teoritis, pendekatan ini telah lama dikembangkan di berbagai belahan dunia.

Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan mendalam bagi para siswa, memungkinkan mereka untuk tidak sekadar menerima informasi, tetapi benar-benar memahami dan menghayati setiap konsep yang dipelajari.

Pendekatan Deeplearning Lebih Mendalam dan Bermakna

Meskipun kurikulum deeplearning masih dalam tahap wacana, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menguraikan sejumlah pendekatan penting yang bisa diimplementasikan melalui kurikulum baru ini.

Pendekatan ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan pendidikan masa kini dengan fokus pada beberapa aspek utama, yaitu mindfull, meaningfull, dan joyfull.

1. Mindfull Learning

Dalam pendekatan ini, guru harus sadar bahwa setiap siswa memiliki kemampuan dan cara belajar yang berbeda.

Mindfull learning mengajak siswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran, tidak hanya sekadar mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru, tetapi juga terlibat langsung. Tujuan utama dari metode ini adalah mendorong eksplorasi dan pemahaman yang lebih mendalam.

Sebagai contoh, ketika seorang guru mengajarkan tentang air, ia tidak hanya menjelaskan komposisinya secara ilmiah, tetapi juga mengulas manfaat serta berbagai aplikasi penting air dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan metode ini, siswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan analisis dan klasifikasi informasi secara mendalam selama proses belajar mengajar di kelas.

2. Meaningfull Learning

Meaningfull learning bertujuan agar siswa memahami relevansi dan manfaat dari materi yang dipelajari. Dengan mengetahui alasan mengapa mereka mempelajari suatu konsep, motivasi belajar siswa dapat meningkat. Di sini, guru berperan penting dalam menjelaskan tujuan dan kegunaan dari setiap materi yang diajarkan.

Misalnya, ketika guru mengajar tentang lingkungan, ia sebaiknya tidak hanya memberikan teori tentang ekosistem atau polusi, tetapi juga menjelaskan mengapa penting bagi siswa untuk peduli terhadap lingkungan.

Dengan demikian, siswa dapat lebih menghargai ilmu yang dipelajari dan merasa termotivasi karena tahu bahwa pengetahuan tersebut akan berguna di masa depan.

3. Joyfull Learning (Pembelajaran yang Menyenangkan)

Pembelajaran yang menyenangkan berarti menciptakan suasana belajar yang penuh antusiasme, bukan sekadar lucu atau membuat siswa tertawa.

Joyfull learning mendorong siswa untuk menikmati proses pembelajaran dengan memahami tujuan dan manfaat dari materi yang dipelajari.

Melalui pendekatan ini, siswa diharapkan bisa merasakan kegembiraan sejati ketika mereka benar-benar memahami dan tertarik dengan materi pelajaran.

Sebagai contoh, dalam joyfull learning, siswa akan lebih antusias ketika belajar, misalnya, tentang sejarah atau sains karena mereka tahu bahwa materi yang dipelajari akan berdampak langsung pada wawasan dan pengalaman hidup mereka.

Joyfull learning menekankan pentingnya antusiasme dan rasa ingin tahu siswa dalam menghadapi setiap pelajaran yang disampaikan.

Implementasi Kurikulum Deeplearning di Indonesia

Menurut Abdul Mu’ti, beberapa aspek dari teori-teori ini sebenarnya sudah ada di Kurikulum Merdeka, namun, masih memerlukan penyempurnaan agar dapat berjalan secara lebih efektif.

Jika rencana pergantian ini terlaksana, maka kurikulum baru tersebut, dengan pendekatan deeplearning, kemungkinan akan mulai diimplementasikan pada tahun 2025 mendatang.

Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana nasib Kurikulum Merdeka saat ini. Apakah akan dihentikan atau dilanjutkan sementara waktu?

Saat ini, kita masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Mendikdasmen Abdul Mu’ti untuk mengetahui bagaimana proses transisi ini akan berjalan.

Pentingnya Peran Guru dalam Kesuksesan Kurikulum

Tidak dapat dipungkiri, perubahan kurikulum hanya akan efektif apabila didukung oleh pelaksana di lapangan, yaitu para guru.

Selain kurikulum itu sendiri, mindset dan kompetensi guru juga harus ditingkatkan agar sesuai dengan tuntutan zaman.

Dengan demikian, perubahan kurikulum ini tidak hanya mengubah materi yang disampaikan, tetapi juga cara berpikir dan metode pengajaran yang lebih relevan dan berfokus pada pengembangan siswa.

Maka dari itu, diharapkan dengan adanya kurikulum baru ini, pendidikan di Indonesia dapat semakin maju dan menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang dunia di sekitar mereka.

Mari kita nantikan kabar terbaru dan persiapan lebih lanjut dari pemerintah terkait kurikulum deeplearning ini.