Arus Wisata Puncak Mulai Padat, Polisi Siapkan One Way dan Pengalihan Arus
HAIJAKARTA.ID – Traffic Management Center (TMC) kini menerapkan strategi baru untuk mengantisipasi kemacetan di Jalur Puncak selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Melalui pemantauan arus lalu lintas secara real time serta penerapan rekayasa jalan yang matang, perjalanan para wisatawan diharapkan dapat berlangsung lebih lancar.
Kawasan Puncak, Bogor, masih menjadi tujuan favorit masyarakat untuk menghabiskan liburan.
Hal ini terlihat dari mulai padatnya arus kendaraan sejak periode libur Natal 2025 dan menjelang Tahun Baru 2026.
Arus Wisata Puncak Mulai Padat
Berdasarkan pantauan pada Rabu (24/12/2025), kepadatan kendaraan sudah terjadi sejak Simpang Gadog dengan kondisi lalu lintas bergerak perlahan.
Untuk mengurangi potensi kemacetan di Jalan Raya Puncak, pihak kepolisian melakukan pemantauan melalui sejumlah kamera CCTV yang tersebar di berbagai titik.
Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto menjelaskan, langkah tersebut dilakukan agar rekayasa lalu lintas dapat diterapkan secara tepat dan cepat sesuai kondisi di lapangan.
“Saat ini kami berada di Traffic Management Center di Pos Lalu Lintas Gadog. Pos ini digunakan sebagai pusat koordinasi operasi lalu lintas Lodaya 2025,” ujar Wikha kepada wartawan, dikutip dari Detik.
Ia menyebutkan, Polres Bogor memiliki total 16 unit CCTV yang terpasang di jalur tol maupun jalur arteri Puncak.
Selain itu, kepolisian juga menjalin koordinasi dengan pengelola Tol Ciawi.
Setiap jam, pihak pengelola tol mengirimkan data jumlah kendaraan yang masuk dan keluar kawasan Puncak melalui Gerbang Tol Ciawi.
Data tersebut menjadi acuan kepolisian untuk memprediksi volume kendaraan yang melintas.
Berdasarkan hasil pemantauan, berbagai rekayasa lalu lintas seperti sistem satu arah (one way) hingga pengalihan arus dapat diterapkan sesuai kebutuhan.
“Kami bisa melihat jumlah kendaraan yang keluar, pantauan CCTV, serta data dari peta digital di command center. Semua informasi ini membantu kami menentukan langkah rekayasa yang tepat,” jelas Wikha.
Tak hanya itu, kepolisian juga bekerja sama dengan pengelola destinasi wisata dan hotel di kawasan Puncak untuk memproyeksikan jumlah pengunjung.
“Kami menggandeng PHRI dan beberapa hotel di Puncak. Setiap hari mereka mengirimkan data okupansi hotel, sehingga kami bisa memprediksi jumlah kendaraan dan pengunjung di masing-masing hotel,” tutupnya.
