Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Menteri Sosial Syaifullah Yusuf menyampaikan imbauan penting kepada masyarakat mengenai aturan penggunaan bansos.

Ia menyoroti tujuan utama dari program tersebut dan mengingatkan agar setiap penerima memahami esensi serta maksudnya.

Menurutnya, pemanfaatan bantuan perlu disesuaikan dengan prinsip awal yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Aturan Penggunaan Bansos 2025

Ia mengingatkan bahwa penggunaan bansos untuk kegiatan negatif seperti judi online (judol) merupakan pelanggaran terhadap semangat dari program sosial tersebut.

Dalam pernyataannya pada Senin (7/4/2025), pria yang akrab disapa Gus Ipul ini menekankan pentingnya kesadaran masyarakat penerima bantuan.

“Jangan digunakan untuk hal yang tidak sesuai dengan tujuan bantuan. Ini merupakan dorongan agar masyarakat bisa lebih maju,” ucapnya.

Penggunaan Bansos Diharapkan Tepat Sasaran

Gus Ipul menekankan peran vital para pendamping bansos di lapangan.

Mereka diharapkan tidak hanya sekadar menyampaikan bantuan, tetapi juga aktif membina dan memantau penggunaan bantuan agar benar-benar sesuai dengan peruntukannya.

“Saya minta para pendamping betul-betul aktif mendampingi, memberi edukasi, dan menegakkan aturan. Jangan sampai bansos disalahgunakan,” ucapnya.

Penerima Bansos Diimbau untuk Mandiri, Tidak Ketergantungan

Gus Ipul menjelaskan bahwa program bansos, baik itu Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), bukanlah bentuk bantuan permanen.

Ia menegaskan bahwa penerima manfaat (KPM) idealnya dapat bertransformasi menjadi keluarga yang mandiri, atau yang biasa disebut sebagai keluarga graduasi.

“Harapannya, masyarakat yang menerima bantuan bisa naik kelas, menjadi lebih kuat dan tidak bergantung terus-menerus,” tuturnya.

Warga Usia Produktif Diimbau Beralih Program

Mensos juga menyoroti pentingnya peran masyarakat usia produktif untuk tidak terjebak dalam ketergantungan terhadap bantuan.

Pemerintah, menurutnya, telah menyediakan berbagai skema lain yang lebih cocok untuk mereka, seperti program pemberdayaan masyarakat, pelatihan keterampilan, pelatihan manajemen UMKM, hingga bantuan modal usaha.

“Kalau masih kuat dan sehat, jangan hanya menunggu bantuan. Gunakan peluang program lain yang bisa membuat hidup lebih sejahtera,” ujarnya.