Band Sukatani Diduga Alami Intimidasi, Polda Jateng Periksa 4 Personel Siber: Keamanan Mereka Prioritas Kami

HAIJAKARTA. ID – Berdasarkan isu yang beredar, Grup Band Sukatani diduga alami intimidasi usai lagu yang dibawakan mendadak viral.
Subbidang Pengamanan Internal (Subbidpaminal) Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jawa Tengah memeriksa empat personel Sub Direktorat 1 Reserse Siber.
Duo musisi asal Purbalingga tersebut sebelumnya menarik lagu “Bayar, Bayar, Bayar” yang berisi kritik terhadap aparat kepolisian dari seluruh platform musik.
“Kami menegaskan bahwa perlindungan dan keamanan terhadap personel Band Sukatani menjadi prioritas kami,” demikian pernyataan resmi Polri melalui akun X @DivpropamPolri.
Band Sukatani Diduga Alami Intimidasi, Tarik Karya dari Platform Musik
Duo Sukatani merilis lagu “Bayar, Bayar, Bayar” dalam album Gelap Gempita pada Juli 2023.
Album ini bahkan dinobatkan sebagai Album Terbaik 2023.
Lagu tersebut, yang berisi kritik terhadap praktik pungutan liar oleh oknum kepolisian, sempat viral sebelum akhirnya ditarik.
Melalui akun Instagram @sukatani.band pada Kamis (20/2/2025), kedua personel menyampaikan permohonan maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan institusi Polri.
Mereka juga meminta masyarakat untuk menghapus konten yang memuat lagu tersebut.
“Kami sangat menyesal atas lirik yang telah kami nyanyikan. Kami mohon maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri dan seluruh institusi Polri,” ucap perwakilan band dalam unggahan tersebut.
Polisi Pastikan Kebebasan Berekspresi Tetap Terjaga
Menanggapi isu ini, Divpropam Polri menegaskan bahwa pihaknya tidak menentang kritik.
“Polri tetap menjunjung tinggi kebebasan berekspresi. Kritik yang membangun akan selalu kami terima sebagai bahan evaluasi,” tulis akun X resmi @DivpropamPolri.
Di sisi lain, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, membantah adanya tekanan terhadap Grup Sukatani.
“Kami hanya melakukan klarifikasi terkait konten lagu tersebut. Tidak ada intervensi,” ujar Artanto pada Jumat (21/2/2025).