Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Banjir di Jakarta Selatan hingga Sabtu (1/11/2025) pagi masih belum sepenuhnya surut.

Dua wilayah, yakni Jati Padang dan Kemang masih digenangi air akibat tanggul jebol dan curah hujan tinggi.

Ketinggian Banjir di Jakarta Selatan

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, genangan air di Kelurahan Jati Padang masih mencapai sekitar 30 sentimeter (cm).

“Dari catatan kami, saat ini ada dua RT di Jati Padang yang masih terendam banjir,” ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, pada Sabtu (1/11/2025).

Banjir di Jakarta Selatan ini sempat merendam RW 006 hingga 1,5 meter sejak Kamis (30/10/2025).

Meski perlahan surut, curah hujan yang kembali mengguyur kawasan itu pada Jumat malam (31/10/2025) memperparah kondisi.

Menurut Yohan, banjir disebabkan oleh beberapa faktor, seperti meluapnya sungai penghubung (PHB) dan jebolnya Tanggul Baswedan yang membatasi aliran air.

“Faktor utamanya karena hujan deras dan tanggul yang rusak, membuat aliran sungai meluap ke permukiman,” jelas Yohan.

Kini, warga yang sempat mengungsi ke Masjid Al-Ridwan mulai kembali ke rumah masing-masing.

Sementara itu, 16 RT lainnya di wilayah Jakarta dilaporkan sudah bebas dari genangan air.

Akses Jalan Raya Ditutup

Banjir di Jakarta Selatan juga berdampak parah di kawasan Kemang, Mampang Prapatan. Ketinggian air di beberapa titik bahkan mencapai lebih dari satu meter.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Komaruddin, menyampaikan bahwa ruas jalan di Kemang terpaksa ditutup sementara karena tidak bisa dilalui kendaraan.

“Air di Kemang sudah setinggi satu meter, jadi kami harus menutup akses jalan untuk sementara waktu,” ucap Komaruddin.

Selain Kemang, banjir juga meluas ke Jalan Prapanca Raya dan Jalan Pangeran Antasari. Akibatnya, arus lalu lintas di kawasan tersebut sempat lumpuh total.

Tidak hanya memicu kemacetan, banjir di Jakarta Selatan juga menyebabkan beberapa area rendah terendam lebih dalam.

Salah satunya adalah area parkir bawah tanah sebuah apartemen di Kemang yang terendam hingga hampir dua meter.

Seorang petugas keamanan apartemen bernama Damar menjelaskan bahwa air meluap akibat jebolnya tanggul di samping gedung.

“Air dari Kali Krukut masuk karena tanggul di sebelah sini jebol. Kalau tanggulnya masih utuh, seharusnya kawasan ini aman,” ujar Damar.

Hingga Jumat pagi (31/10/2025), area parkir tersebut masih ditutup. Sebagian penghuni telah mengevakuasi kendaraan mereka, namun banyak sepeda motor yang masih terendam air.

Di tengah derasnya banjir di Jakarta Selatan, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Hari (47), salah seorang warga Kemang, mengaku harus bertahan di tenda darurat di atap rumahnya karena tidak ada bantuan evakuasi.

“Kami menunggu bantuan, tapi tidak ada yang datang. Akhirnya kami bertahan di tenda sampai air mulai surut sekitar pukul 03.00 WIB,” tutur Hari.

Meski kondisi air kini mulai berangsur surut, warga diimbau tetap waspada.

BPBD DKI Jakarta mengingatkan agar masyarakat segera melapor jika menemukan genangan atau potensi banjir melalui layanan darurat 112.

“Jika terjadi keadaan darurat, segera hubungi 112. Layanan ini gratis untuk seluruh warga,” pesan Yohan.