sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA. ID –  Siapa yang tidak mengetahui tren ‘Berburu Koin’.

Tren berburu koin melalui aplikasi Jagat tengah menjadi sorotan setelah dianggap mengganggu ketertiban umum dan merusak fasilitas umum (fasum).

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memanggil Co-Founder Jagat, Barry Beagen, untuk membahas laporan masyarakat terkait aktivitas tersebut.

Barry Beagen Dipanggil Komdigi Gegara Fasum Rusak

“Kami telah berkomunikasi dengan pihak Jagat untuk memperoleh penjelasan serta mendorong pengembangan platform digital yang memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Angga Raka Prabowo dalam pernyataan resmi, Rabu (15/1/2025).

Angga menambahkan bahwa pihaknya menerima berbagai laporan dari masyarakat hingga instansi pemerintah mengenai dampak negatif tren ‘Berburu Koin’ terhadap lingkungan dan fasum di berbagai daerah Indonesia.

Upaya Pemerintah Ciptakan Ruang Digital yang Bertanggung Jawab

Pemanggilan ini menjadi bagian dari langkah pemerintah dalam mendukung pengembangan platform digital yang bertanggung jawab dan sehat.

Angga mengingatkan pengembang aplikasi agar mematuhi norma hukum dan menciptakan produk yang bermanfaat serta edukatif.

“Sesuai PP No 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik, pemerintah memiliki tanggung jawab melindungi kepentingan umum dari gangguan akibat penyalahgunaan informasi digital. Jika ditemukan pelanggaran, tindakan tegas akan kami lakukan,” tegas Angga.

Komitmen Jagat untuk Berbenah

Dalam pertemuan tersebut, pihak Jagat menyampaikan kesediaan mereka untuk mengubah fitur ‘Berburu Koin’ menjadi ‘Misi Jagat’.

Komdigi menyambut baik langkah ini, seraya menegaskan dukungan terhadap inovasi digital yang berkontribusi positif bagi masyarakat.

“Kami berharap Jagat terus berkembang menjadi platform produktif dan edukatif yang bermanfaat bagi banyak orang. Selama beroperasi sesuai aturan, kami akan mendukung inovasi kreatif seperti ini,” ungkap Angga.

Barry Beagen, mewakili Jagat, juga menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang terdampak akibat fitur di aplikasinya.

“Melalui diskusi dengan Komdigi, kami sepakat untuk mengubah Coin Hunt menjadi ‘Misi Jagat’ yang bertujuan meningkatkan partisipasi positif pengguna dalam memperbaiki ruang publik dan fasum,” ujar Barry.

Transformasi Coin Hunt Menjadi Misi Jagat

Barry menjelaskan bahwa perubahan format kegiatan akan dilakukan dalam waktu tiga hari. Selama periode transisi ini, pengguna tidak dapat melakukan aktivitas berburu koin.

“Misi Jagat akan mengarahkan pengguna untuk berkontribusi memperbaiki ruang publik terlebih dahulu. Selain itu, kami akan menghapus koin yang berada di area rawan serta menyediakan kanal resmi untuk memantau dan melaporkan dampak aktivitas di aplikasi,” terang Barry.

Arah Baru untuk Ruang Digital yang Positif

Dengan lebih dari 1 juta pengguna aktif di Indonesia dan pertumbuhan pengguna baru yang mencapai 200 ribu setiap hari, Barry optimis ‘Misi Jagat’ akan membawa dampak positif bagi masyarakat.

Langkah ini sekaligus menjadi wujud komitmen Jagat untuk menciptakan ruang digital yang sehat dan bertanggung jawab.

Komdigi menegaskan akan terus memantau perkembangan aplikasi Jagat dan berharap inovasi ini mampu menjadi contoh bagi platform digital lainnya dalam menciptakan ekosistem yang bermanfaat bagi masyarakat luas.