Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Aksi bejat guru di Sleman cabuli 22 siswanya. EDW (29) seorang guru les seni tari dan pegawai outsourcing salah satu TK di Gamping, Sleman yang mencabuli muridnya.

Aksi pencabulan ini diduga telah dilakukan oleh EDW sejak tahun 2019 hingga 2024. Bahkan dengan bejatnya ada korban yang sudah dicabuli sebanyak 10-15 kali atau sepekan dua kali.

Sebanyak 22 orang dengan mayoritas usia di bawah umur menjadi korban pencabulan sesama jenis oleh EDW.

Aksi ini terbongkar saat orang tua salah satu korban menemukan video persetubuhan. Orang tua korban pun akhirnya melaporkan pelaku EDW ke polisi.

Modus Guru Di Sleman Cabuli 22 Siswanya

Modus yang dilakukan pelaku kepada para korbannya dengan cara memasakan makanan di rumahnya dan menyediakan WiFi.

Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Sleman, Ipda Albertus Bagas Satria mengatakan, pelaku E selama ini memang dekat dengan para korban.

“Untuk modus, pelaku ini dekat dengan korban,” ujar Albertus, dalam jumpa pers di Polsek Gamping, Rabu (9/10/2024).

Polisi mengungkap EDW (29), ‘mencekoki’ para korbannya dengan tontonan video porno sebelum pelaku mencabuli mereka.

Para korban adalah 19 anak berstatus bawah umur, tiga lainnya kategori dewasa. Semua korbannya berjenis kelamin laki-laki dan kebanyakan tetangga EDW.

“Keterangan pelaku dan juga korban, awalnya anak-anak ini diajak nonton video porno (normal bukan sesama jenis). Jadi, cara dia merangsang anak-anak ini disetelkan video porno, nonton bareng setelah itu mulailah (dicabuli),” kata Kapolsek Gamping, AKP Sandro Dwi Rahadian saat dihubungi, Kamis (10/10) dilansir dari CNNindonesia.

“Pelaku melakukan hubungan seksual menyimpang atau homoseksual dengan korban mayoritas anak. Total korbannya ada 22 orang, tiga korban usianya di atas 18 tahun,” ujar Sandro.

Kapolsek Gamping, AKP Sandro Dwi Rahadian menuturkan pelaku E ini awalnya mengajak main para korban ke rumah pelaku.

“Mengajak main ke rumahnya, kadang dikasih makan. Kadang juga anak-anak itu bawa bahan makanan ke rumah pelaku, kemudian dimasakin di situ sampai terjadilah kejadian tersebut,” ucap Sandro.

Adanya WiFi di rumah pelaku juga dimanfaatkan agar para korban mau datang untuk main. Menurut Sandro pelaku tidak memberikan imbalan kepada para korban. Hanya saja, pelaku pernah mengajak jalan-jalan para korban.

Pelaku Pernah Jadi korban Saat Kecil

Sandro pun mengungkap kemungkinan, faktor yang memicu EDW karena pelaku juga pernah menjadi korban sodomi sewaktu dirinya masih bocah.

“(Kejadian) pada saat pelaku kecil oleh tetangganya,” tutur Sandro.

Diungkap Orang Tua Korban

Pencabulan EDW ini terbongkar pada 24 September 2024 lalu. Ketika orang tua salah seorang korban mendapati sebuah video yang merekam putra mereka tengah dicabuli pelaku.

Orang tua tersebut langsung menindaklanjuti temuan video itu dengan melapor ke Polsek Gamping.

Akibat peristiwa tersebut dan pergaulan dengan pelaku selama 1 bulan terakhir ini korban mengalami perubahan sikap.

Bahkan orang tua korban tersebut menceritakan, kalau setiap pulang dari sekolah korban sering tidak langsung kembali ke rumah.

Melainkan langsung main ke tempat tinggal pelaku bersama dengan teman-temannya.

Barang Bukti Diamankan

Pelaku ditangkap di rumahnya di daerah Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman. Pelaku mengakui perbuatannya saat diperiksa oleh petugas. Motifnya demi memenuhi hasrat seksualnya.

Dalam kasus ini, polisi menemukan total sekitar sembilan video aksi cabul EDW. Termasuk juga apa yang didapatkan melalui proses penggeledahan unit komputer milik pelaku.

Video-video yang dia rekam dijadikan sebagai bahan demi kepuasan pribadi dan itu dijadikan barang bukti.

Selain itu juga diamankan satu botol lotion, beberapa potong pakaian, seprei, dan satu unit handphone kepunyaan EDW.