Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Benarkah Jumat tanggal 13 adalah hari sial? Istilah Friday the 13th atau Jumat tanggal 13 kerap dianggap sebagai hari yang membawa kesialan, terutama di kalangan masyarakat Barat.

Keyakinan ini sangat populer hingga memengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam perencanaan aktivitas, pembangunan gedung, bahkan dalam dunia hiburan.

Namun, apakah benar Jumat tanggal 13 merupakan hari yang membawa nasib buruk?

Menurut informasi dari laman History, sekitar 10 persen warga Amerika Serikat mengalami ketakutan terhadap angka 13.

Rasa takut ini bahkan semakin besar ketika angka 13 bertepatan jatuh pada hari Jumat.

Gabungan antara angka 13 dan hari Jumat ini kemudian dikenal luas dengan sebutan Friday the 13th, dan diyakini membawa pengaruh negatif dalam berbagai peristiwa.

Benarkah Jumat Tanggal 13 Adalah Hari Sial? Begini Awal Mula Mitos Friday the 13th

Salah satu teori awal yang sering dikaitkan dengan asal mula mitos Friday the 3th bersumber dari Kode Hammurabi, yang dikenal sebagai salah satu dokumen hukum tertua di dunia.

Dalam dokumen tersebut, konon terdapat pasal ke-13 yang hilang dari daftar. Hal Ini dianggap sebagai pertanda bahwa angka 13 membawa keburukan.

Namun menurut laman History, hilangnya pasal ke-13 tersebut ternyata bukan karena unsur kesengajaan atau mistis, melainkan hanya kesalahan administrasi dari penerjemah awal. Faktanya, Kode Hammurabi memang tidak mencantumkan nomor pasal secara urut.

Meskipun demikian, pandangan negatif terhadap angka 13 terus berkembang di dunia Barat.

Angka ini sering dikaitkan dengan berbagai hal buruk, bahkan dianggap sebagai simbol ketidakberuntungan.

Ketika angka 13 jatuh pada hari Jumat-hari yang dalam sejarah Kristen dikaitkan dengan hari penyaliban Yesus-mitos ini semakin kuat dan dipercayai sebagai hari yang patut dihindari.

Pandangan Budaya Terhadap Angka 13

Perlu diketahui bahwa anggapan angka 13 sebagai angka sial tidak berlaku secara universal di seluruh dunia.

Dalam beberapa peradaban kuno seperti Mesir Kuno, angka 13 justru dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kesempurnaan spiritual.

Sementara itu, di banyak negara Asia, angka yang dianggap sial justru angka 4, karena dalam bahasa Mandarin dan Jepang, pengucapan angka 4 terdengar mirip dengan kata “kematian”.

Pengaruh Mitos Angka 13 di Kehidupan Modern

Dampak dari mitos angka 13 terlihat sangat nyata dalam kehidupan modern, terutama di negara-negara Barat.

Berdasarkan data dari Stress Management Center and Phobia Institute yang berbasis di Asheville, North Carolina, lebih dari 80 persen gedung pencakar langit di Amerika Serikat tidak memiliki lantai ke-13.

Hal ini juga berlaku di banyak hotel, rumah sakit, bahkan di bandara, di mana kamar, gerbang, atau lantai bernomor 13 sering. kali dihilangkan atau diganti dengan angka lain.

Ketakutan Terhadap Friday the 13th: Istilah dan Aspek Psikologis

Ketakutan ekstrem terhadap hari Jumat tanggal 13 bahkan memiliki istilah tersendiri dalam dunia psikologi.

Terdapat dua istilah medis untuk menyebut fobia ini, yaitu paraskevidekatriaphobia dan friggatriskaidekaphobia.

Keduanya merupakan bentuk ketakutan berlebihan terhadap Friday the 13th yang bisa memengaruhi perilaku hingga kondisi mental seseorang.

Menurut Encyclopædia Britannica, kata “paraskevidekatriaphobia” berasal dari bahasa Yunani: paraskevi berarti Jumat, dekatreis berarti tiga belas, dan phobos berarti ketakutan.

Sementara itu, “friggatriskaidekaphobia” berasal dari nama dewi dalam mitologi Nordik, yakni Frigg, yang dikaitkan dengan hari Jumat.

Mitos vs Realita: Apakah Friday the 13th Benar-Benar Membawa Sial?

Kepercayaan tentang kesialan Friday the 13th memang sudah sangat melekat dalam budaya populer, khususnya di dunia Barat.

Namun, keyakinan ini sejatinya tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Mitos dan ketakutan terhadap hari ini lebih banyak terbentuk dari warisan budaya turun-temurun dan pengalaman kolektif yang dilanggengkan oleh cerita rakyat, film horor, hingga media massa.

Secara objektif, hari Jumat tanggal 13 hanyalah hari biasa dalam kalender, sama seperti hari lainnya.

Akan tetapi, dampak dari kepercayaan ini begitu luas, hingga bisa memengaruhi pengambilan keputusan dan psikologis seseorang, mulai dari membatalkan rencana perjalanan, menunda pernikahan, hingga menghindari operasi medis di hari tersebut.