sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan curah hujan pada awal tahun 2020 di Jabodetabek merupakan yang paling ekstrem sepanjang sejarah pencatatan sejak 1866.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal mengungkapkan curah hujan tertinggi tercatat di Bandara Halim Perdanakusuma, dengan intensitas mencapai 377 mm/hari, memecahkan rekor sebelumnya.

Data Curah Hujan Tertinggi Sebabkan Banjir Jakarta 2020 Paling Ekstrem

Selain di Halim Perdanakusuma, curah hujan signifikan juga tercatat di:

  • TMII: 335 mm/hari
  • Kembangan: 265 mm/hari
  • Pulo Gadung: 260 mm/hari
  • Jatiasih: 260 mm/hari
  • Cikeas: 246 mm/hari
  • Tomang: 226 mm/hari

Curah hujan ini jauh lebih luas sebarannya dibandingkan banjir besar pada 2007 dan 2015.

Faktor Penyebab Banjir Jakarta 2020

Herizal menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan oleh penguatan aliran monsun Asia dan keberadaan Intertropical Convergence Zone (ITCZ) tepat di atas Jawa bagian utara.

ITCZ memicu pertumbuhan awan yang masif karena penguapan air laut yang tinggi, menghasilkan hujan lebat secara terus-menerus.

Dampak Banjir

Hujan yang mengguyur sejak 31 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 menyebabkan banjir besar di sejumlah wilayah Jabodetabek.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan:

  • 30 korban jiwa akibat banjir.
  • 35.000 orang mengungsi di berbagai lokasi.

Faktor lain seperti jebolnya tanggul dan sedimentasi sungai memperparah dampak banjir.