BMKG Ungkap Penyebab Banjir di Bali, Cuaca Ekstrem hingga Gelombang Ekuatorial
HAIJAKARTA.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab banjir di Bali.
Kepala Balai BMKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho menjelaskan dua hari terakhir intensitas hujan di Bali berada di kategori lebat hingga ekstrem.
Kondisi cuaca ini disebabkan oleh aktifnya gelombang ekuatorial Rossby, gelombang atmosfer yang bergerak ke arah barat di sekitar ekuator dan berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan.
Kondisi tersebut memicu pertumbuhan awan koventif.
“Kondisi cuaca di wilayah Bali (Jembrana, Tabanan, Badung, Denpasar, Gianyar, Klungkung, dan Karangasem) menunjukkan akumulasi curah hujan harian berada dalam kategori lebat (>50 mm/hari) hingga kategori ekstrem (>150 mm/hari),” kata Cahyo.
“Kondisi kelembaban udara lembap hingga lapisan 200 mb (12.000 meter) mendukung pembentukan awan konvektif dengan puncak awan tinggi. Inilah yang menimbulkan hujan lebat disertai kilat dan petir,” sambungnya.
Di sisi lain, ahli tata ruang sekaligus dosen Universitas Warmamdewa mengatakan banjir Bali tidak hanya disebabkan karena faktor cuaca, tetapi juga ulah manusia.
Banyaknya alih fungsi lahan menyebabkan air tidak terserap ke tanah.
“Air tidak terserap ke tanah karena banyaknya alih fungsi lahan. Berkurangnya sawah, tegalan, atau hutan menyebabkan semua air permukaan mengalir ke sungai,” tuturnya.
Daerah di Bali Terdampak Banjir
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatatkan sejumlah wilayah kecamatan yang terdampak banjir di Bali, yakni Denpasar Timur, Denpasar Utara, Denpasar Selatan, dan Denpasar Barat.
Banjir juga melanda wilayah Kabupaten Jembrana.
Sedangkan, daerah lain yang terdampak, yakni Kecamatan Sukawati di Kabupaten Gianyar, Kecamatan Kediri di Kabupaten Tabanan, dan Kecamatan Dawan di Kabupaten Klungkung.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari mengatakan wilayah Bali masih berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang.
9 Orang Tewas Akibat Banjir di Bali
Polda Bali mencatatkan sembilan orang tewas dan enam lainnya dilaporkan masih hilang akibat banjir.
Kabid Humas Polda Bali Kobes Ariasandy mengatakan banjir di beberapa wilayah di Bali mengakibatkan banyak kerusakan, korban jiwa hingga materiil.
“Banjir Kota Denpasar dan sekitarnya, termasuk beberapa wilayah di Bali terjadi dini hari tadi malam sampai menjelang siang tadi mengakibatkan banyaknya kerusakan bangunan dan korban jiwa maupun materiil,” kata Ariasandy.
Berikut daftar korban tewas akibat banjir di Bali.
Denpasar
1. Nadira (perempuan, 48 tahun)
2. Ni Wayan Lenyot (perempuan)
3. Rio Saputra (laki-laki, 20 tahun)
4. Mrs X (perempuan)
Badung
1. Endang Cafyaning Ayu (perempuan, 42 tahun)
Gianyar
1. Ni Made Latif (perempuan, 70 tahun)
2. Ni Made Rupet (perempuan, 87 tahun)
Jembrana
1. Komang Oka Sudiastawa (laki-laki, 34 tahun)
2. Nita Ulama (perempuan, 23 tahun)