Bocah Korban Kecelakaan Truk di Tangerang Jalani Operasi Kaki, Kondisinya Berangsur Pulih
HAIJAKARTA.ID – Seorang bocah berinisial ANP (9), mengalami luka serius akibat kakinya terlindas truk pasir di Tangerang, saat ini menjalani operasi kaki di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang, Jumat (8/11/2024).
ANP mengalami kecelakaan pada Kamis (7/11) di Jalan Raya Salembaran, Kosambi, Kabupaten Tangerang, saat dibonceng oleh seorang wanita berinisial SD (20).
Kondisi Korban Kecelakaan Truk di Tangerang
Menurut Fajar (41), guru di SDN Salembaran II, kondisi ANP saat kejadian sangat kritis dan memerlukan banyak transfusi darah.
“Kemarin ANP sangat membutuhkan banyak darah. Syukurnya sudah dilakukan transfusi untuk membantu pemulihan kondisinya,” kata Fajar saat ditemui di RSUD Kabupaten Tangerang.
Sebelum menjalani operasi, ANP sudah sempat sadarkan diri, namun kondisi terbarunya belum diketahui karena operasi masih berlangsung.
“Saat ini kami belum dapat memastikan kondisinya lebih lanjut karena masih dalam proses operasi,” ujar Fajar.
Bantahan Kabar Korban Meninggal
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho memastikan bahwa ANP selamat dan kondisinya stabil.
“Saya pastikan korban selamat dan, alhamdulillah, kakinya masih dalam kondisi baik meskipun mengalami cedera serius,” jelas Zain.
Kronologi Kecelakaan Kecelakaan Truk di Tangerang
Kecelakaan terjadi saat ANP dibonceng oleh SD di Jalan Raya Salembaran.
Truk pasir yang dikemudikan oleh DWA (21) melintas dari arah Kosambi menuju Teluknaga.
Insiden tersebut terjadi di depan tempat steam mobil Romauli.
Mereka mencoba mendahului truk yang dikemudikan oleh DWA (21) dari sisi kiri jalan, namun ruang yang terbatas menyebabkan mereka terjatuh dan ANP terlempar ke kolong truk.
Peristiwa ini memicu reaksi warga setempat yang melakukan aksi protes terhadap operasional truk tambang di area tersebut.
Sebelumnya, warga bahkan sempat melakukan pengadangan dan perusakan truk-truk pengangkut pasir untuk tambang di sekitar Pantai Indah Kosambi (PIK) 2 sebagai bentuk protes terhadap truk tambang yang kerap dianggap membahayakan warga.
Pihak kepolisian bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang kini mengatur ulang operasional truk pasir untuk mencegah terjadinya konflik lanjutan di tengah masyarakat.