sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – BPBD DKI Jakarta umumkan jumlah RT terdampak banjir mengalami kenaikan dari 38 RT menjadi 47 RT, Sabtu (25/4/2024).

Data terbaru mencatat peningkatan dari 38 RT menjadi 47 RT yang terdampak hingga pukul 10.00 WIB.

Petugas Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD DKI Jakarta, Ade Satria, menyebutkan bahwa hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Jumat (24/5/2024) memicu kenaikan status Bendung Katulampa menjadi siaga 3 (Waspada) pada pukul 19.16 WIB.

“BPBD mencatat genangan yang terjadi mengalami kenaikan dari 38 RT menjadi 47 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta,” ujar Ade Satria, Sabtu (25/5/2024).

Menurut Ade Satria, hujan yang mengguyur DKI Jakarta pada Jumat malam menyebabkan kenaikan status di beberapa titik pengawasan air.

Pos Pantau Depok mencapai siaga 3 (Waspada) pada pukul 23.00 WIB, meningkat menjadi siaga 2 (Siaga) pada dini hari pukul 00.00 WIB.

Sementara itu, Pintu Air Manggarai menjadi siaga 3 (Waspada) pada Sabtu pagi pukul 06.00 WIB, yang menyebabkan genangan di berbagai wilayah Jakarta.

BPBD mencatat bahwa 11 RT di Jakarta Selatan tergenang, termasuk 1 RT di Kelurahan Pengadegan dengan ketinggian air 75 cm, 6 RT di Kelurahan Rawajati dengan ketinggian 80-90 cm, dan 4 RT di Kelurahan Pejaten Timur dengan ketinggian 140 cm, yang semuanya disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung.

Di Jakarta Timur, total 35 RT terdampak banjir, termasuk 4 RT di Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian 180 cm, 18 RT di Kelurahan Kampung Melayu dengan ketinggian 30-150 cm, 11 RT di Kelurahan Cawang dengan ketinggian 40-280 cm, dan 2 RT di Kelurahan Balekambang dengan ketinggian 60-70 cm, juga disebabkan oleh luapan Kali Ciliwung.

Banjir juga terjadi di pesisir Jakarta Utara, tepatnya di 1 RT di Kelurahan Pluit dengan ketinggian air 15 cm akibat banjir rob.

Peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan adanya potensi banjir pesisir (rob) di wilayah pesisir utara Jakarta akibat fenomena fase bulan baru pada 21 Mei 2024, yang berlaku dari 21 hingga 29 Mei 2024.