sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – BPJS Kesehatan gandeng BSSN tingkatkan keamanan siber dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Langkah ini diambil mengingat pengelolaan data peserta JKN yang sangat besar dan sensitif, sehingga memerlukan perlindungan ekstra dari berbagai ancaman siber.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menegaskan bahwa data peserta JKN yang tersimpan dalam sistem elektronik BPJS Kesehatan sangat penting dan sensitif.

Oleh karena itu, peningkatan kapasitas keamanan siber menjadi fokus utama dalam kerja sama ini.

Ghufron menyatakan dalam pernyataan tertulisnya bahwa melalui kerja sama dengan BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), BPJS Kesehatan berupaya memperkuat sistem keamanan dalam pengelolaan informasi peserta, termasuk data pribadi, riwayat medis, dan informasi transaksi.

Keamanan Transaksi Elektronik dan Sertifikat Elektronik

Salah satu poin utama dari perjanjian kerja sama ini adalah perlindungan terhadap informasi dan transaksi elektronik.

Transaksi elektronik merupakan sarana utama dalam administrasi dan pembayaran layanan kesehatan, sehingga integritas dan keamanannya menjadi sangat krusial.

Ghufron menambahkan bahwa penggunaan sertifikat elektronik juga menjadi bagian penting dari kerja sama ini.

Sertifikat elektronik diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan keaslian informasi yang disampaikan melalui sistem elektronik Program JKN.

Dengan kehadiran sertifikat elektronik, BPJS Kesehatan dapat memastikan bahwa data yang dipertukarkan antara peserta, penyedia layanan kesehatan, dan pihak terkait lainnya tetap aman dan terjamin keasliannya.

Dampak Positif Bagi Peserta JKN

Dengan diperkuatnya sistem keamanan siber Program JKN, peserta JKN dapat merasa lebih tenang karena data mereka terlindungi lebih baik dari berbagai ancaman siber.

“Saat ini, BPJS Kesehatan telah menyertakan teknologi dalam proses bisnis untuk mengelola Program JKN. Harapannya, kerja sama yang dibangun dengan BSSN dapat menjadi upaya bersama dalam memperkuat sistem keamanan siber dan melindungi data peserta yang dikelola oleh BPJS Kesehatan,” pungkas Ghufron.

Peran Krusial BSSN dalam Keamanan Siber

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, Hinsa Siburian, mengungkapkan bahwa kerja sama dengan BPJS Kesehatan telah berlangsung lama dalam upaya meningkatkan keamanan siber, khususnya dalam penyelenggaraan Program JKN.

Menurutnya, pemanfaatan ruang siber memberikan peluang besar terhadap kemudahan komunikasi, namun juga meningkatkan risiko dan ancaman siber yang harus dihadapi.

“Semakin tinggi angka pemanfaatan ruang siber akan berbanding lurus dengan risiko serta ancaman yang akan dihadapi. Apalagi dengan jumlah data yang dikelola BPJS Kesehatan, hal ini perlu adanya penguatan terhadap sistem keamanan di ruang siber,” kata Hinsa.

Upaya Strategis untuk Pengelolaan Serangan Siber

Dalam rangka membangun kesiapan memperkuat sistem keamanan siber, peran BPJS Kesehatan dalam mengelola Program JKN dan Dana Jaminan Sosial (DJS) menjadi sangat krusial.

Menurut Hinsa, pengelolaan serangan siber harus dilakukan secara strategis dan efektif agar Program JKN dapat terus berkelanjutan.

“BSSN hadir sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk bekerja sama dalam menjaga sistem keamanan Program JKN, dan diharapkan dengan penandatanganan kerja sama ini, kedua pihak dapat berkomitmen serta menindaklanjutinya dengan langkah-langkah strategis untuk memastikan keamanan siber selalu terjaga,” tutupnya.

Kerja sama antara BPJS Kesehatan dan BSSN dalam meningkatkan keamanan siber merupakan langkah penting untuk melindungi data sensitif peserta JKN serta memastikan kelancaran administrasi dan pembayaran layanan kesehatan.