Cara Praktis Membersihkan Nama dari SLIK OJK atau BI Checking untuk Meningkatkan Skor Kredit, Simak Panduan Lengkapnya!
HAIJAKARTA.ID- Cara praktis membersihkan nama dari SLIK OJK atau BI Checking untuk meningkatkan skor kredit!
Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebelumnya dikenal dengan nama BI Checking, merupakan sistem yang merekam skor kredit seseorang.
Skor ini menjadi tolok ukur utama dalam menilai kelayakan seseorang untuk mendapatkan akses layanan pembiayaan, terutama kredit dari lembaga keuangan seperti bank, perusahaan multifinance, hingga platform pinjaman online (P2P Lending).
Jika skor kredit seseorang buruk, kemungkinan besar individu tersebut akan kesulitan atau bahkan tidak dapat memperoleh fasilitas kredit, termasuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau layanan pinjaman lainnya.
Hal ini menjadi salah satu hambatan utama dalam mengakses pembiayaan yang dapat mendukung kebutuhan keuangan pribadi atau usaha.
Pentingnya Skor Kredit
Menurut data terbaru, buruknya skor kredit sering kali menjadi alasan utama penolakan pengajuan kredit, termasuk untuk pembelian rumah.
Sebagai contoh, Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) mengungkapkan bahwa sekitar 40% pengajuan KPR ditolak akibat masalah skor kredit yang rendah.
Banyak kasus tersebut disebabkan oleh tunggakan cicilan pada pinjaman online, yang kini juga dilaporkan ke SLIK OJK.
Hal ini membuat riwayat pinjaman di P2P Lending menjadi salah satu faktor yang memengaruhi penilaian kredit.
Tidak hanya itu, buruknya catatan skor kredit juga memiliki dampak lain. OJK mencatat adanya kasus di mana pencari kerja gagal mendapatkan pekerjaan karena terganjal skor kredit yang buruk.
Fenomena ini menunjukkan pentingnya menjaga riwayat kredit yang baik, karena pengaruhnya tidak hanya terbatas pada layanan keuangan tetapi juga pada aspek kehidupan lainnya.
Cara Membersihkan Nama dari SLIK OJK
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, Agusman, menjelaskan bahwa pembaruan data SLIK dapat dilakukan jika perninjam (borrower) sudah menyelesaikan kewajiban pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku.
Untuk itu, seseorang yang ingin memperbaiki catatan skor kreditnya dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Melakukan Pelunasan Kewajiban
Jika terdapat tunggakan kredit yang belum terselesaikan, langkah utama yang harus dilakukan adalah melunasi semua kewajiban tersebut. Ini merupakan cara satu- satunya untuk membersihkan catatan kredit yang buruk akibat kredit macet.
2. Memeriksa Kemungkinan Kesalahan Data
Apabila merasa terdapat kesalahan dalam pencatatan tunggakan kredit, individu perlu menghubungi pihak terkait, seperti lembaga keuangan atau OJK, untuk mengajukan koreksi. Kesalahan data semacam ini bisa saja terjadi, sehingga penting untuk memastikan keakuratan informasi.
3. Memperoleh Surat Keterangan Lunas (SKL)
Setelah melunasi kewajiban, peminjam disarankan untuk meminta Surat Keterangan Lunas (SKL) dari lembaga keuang erkait. Dokumen ini menjadi bukti resmi bahwa semua tanggungan telah diselesaikan, dan dapat digunakan untukpengajuan kredit baru.
4. Memantau Pembaruan Data SLIK
OJK menyatakan bahwa pembaruan data SLIK biasanya memerlukan waktu maksimal 30 hari sejak pelunasan dilakukan. Oleh karena itu, peminjam perlu memeriksa kembali skor kreditnya setelah periode ini untuk memastikan catatan kredit telah diperbarui.
Cara Mengecek Skor Kredit
Untuk mengetahui skor kredit, individu dapat mengakses laman resmi idebku.ojk.go.id. Skor kredit di SLIK OJK diklasifikasikan menjadi lima kategori, di mana skor 1 menunjukkan riwayat kredit terbaik, sementara skor 5 mencerminkan adanya masalah serius seperti kredit macet.
Hanya nasabah dengan skor 1 dan 2 yang dapat mengajukan kredit tanpa kendala. Sementara itu, nasabah dengan skor 3, 4, dan 5 perlu mengambil langkah-langkah perbaikan terlebih dahulu.
Menjaga riwayat kredit yang baik adalah hal yang sangat penting untuk mengakses layanan keuangan. Bagi mereka yang memiliki catatan buruk di SLIK OJK, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melunasi kewajiban atau melaporkan kesalahan data jika terjadi.
Dengan upaya ini, skor kredit dapat diperbaiki, membuka peluang lebih besar untuk memperoleh kredit dan membangun stabilitas keuangan.