Cegah Pendaki Hilang, Kemenhut Bekali Pendaki Gelang RFID untuk Pelacakan

HAIJAKARTA.ID – Kasus pendaki hilang saat mendaki gunung yang berujung kematian kembali menjadi sorotan.
Sebagai langkah antisipatif, pengelola Taman Nasional Gunung Merbabu kini menerapkan teknologi gelang Radio Frequency Identification (RFID) untuk memantau pergerakan para pendaki.
Penerapan gelang RFID ini dipantau langsung oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Raja Juli Antoni, saat melakukan kunjungan kerja ke jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo, Boyolali, pada Selasa (27/5).
Dalam kunjungannya, Raja Juli menekankan pentingnya penerapan prinsip zero waste dan zero accident dalam kegiatan pendakian di taman nasional.
“Saya sedang berbenah memperbaiki tata kelola taman nasional kita. Kemarin saya ke Rinjani, dan kita mulai serius menerapkan zero waste zero accident,” ujarnya.
Ia menyoroti permasalahan sampah di Gunung Rinjani yang dulu dikenal cantik namun kini tercemar. Untuk mengatasinya, pemerintah menerapkan sistem kuota pendaki sebagai langkah pengendalian.
Di Gunung Merbabu, Raja Juli meninjau langsung pemanfaatan gelang RFID serta pemantauan CCTV di jalur pendakian. Teknologi ini memungkinkan pelacakan lokasi pendaki secara real time, khususnya saat kondisi darurat.
“RFID ini akan sangat berguna untuk tracking jika terjadi sesuatu. Misalnya, jika pendaki dilaporkan hilang, kita bisa tahu posisi terakhirnya di pos mana,” jelasnya.
Langkah ini diambil menyusul insiden hilangnya pendaki Sugeng Parwoto pada April lalu. Sugeng dilaporkan hilang pada 19 April dan ditemukan meninggal dunia enam hari kemudian di jurang sedalam 45 meter, dalam kondisi jasad terlilit tenda. Diduga ia terjatuh akibat cuaca buruk berupa hujan dan angin kencang.
Selain pemantauan jalur pendakian, Raja Juli juga melakukan kegiatan penanaman pohon bersama sejumlah figur publik dan influencer seperti Yura Yunita, Dion Wiyoko, Jerhemy Owen, Tarra Budiman, Tissa Biani, dan lainnya. Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye pelestarian lingkungan.
“Saya senang sekali dan berharap perjalanan teman-teman pendaki berjalan lancar serta membawa kenangan indah,” katanya.
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat menjaga kelestarian alam. Ia menegaskan bahwa alam bukanlah warisan nenek moyang, melainkan titipan generasi mendatang yang harus dijaga bersama.
“Kita harus beralih dari kebiasaan menebang menjadi menanam. Ini soal membangun kesadaran kolektif,” pungkasnya.