HAIJAKARTA.ID – Pada perayaan Idul Adha, umat Islam di seluruh dunia berkumpul untuk melaksanakan Salat Id dan memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim AS.

Dalam khutbah ini, kita akan mengupas makna mendalam dari ibadah kurban serta relevansinya dalam kehidupan modern yang penuh tantangan.

Pujian dan Shalawat

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, Yang Maha Awal tanpa permulaan, dan Maha Akhir tanpa penghujung.

Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, teladan bagi umat manusia, serta keluarganya dan para sahabat yang dimuliakan.

Jamaah Salat Id yang berbahagia, dalam era modernitas yang sering kali memandang ritual keagamaan sebagai sesuatu yang kuno, kita dihadapkan pada tantangan besar dalam menjaga keislaman, keimanan, dan keihsanan.

Modernitas yang dipandang keliru telah menyebabkan umat Islam mengalami keterputusan epistemik, di mana bangsa Barat tidak hanya menguasai tanah dan lahan, tetapi juga mentalitas umat Islam.

Akibatnya, barang siapa yang mempertahankan keimanan dan ketakwaan sering kali dipandang sebagai kaum tertinggal.

Namun, pada hari yang mulia ini, mari kita bersama-sama meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.

Mari kita teguh melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya, agar hidup kita diberkati dan diridhai Allah SWT, di dunia maupun di akhirat.

Makna Kurban dalam Islam

Kata “kurban” berasal dari bahasa Arab yang berarti sesuatu yang dekat atau mendekatkan diri kepada Allah. Kurban sering disebut udhhiyah yang berarti hewan sembelihan. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
“Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.”

Meskipun secara fisik hewannya yang disembelih, hakikatnya adalah pengorbanan dan pengabdian diri sepenuh hati kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman:

لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ
“Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu.”

Sejarah dan Transformasi Kurban
Kurban adalah praktik keagamaan yang berakar dari risalah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Sebelum Nabi Ibrahim, praktik kurban sering kali dilakukan oleh penyembah berhala dan bahkan melibatkan pengorbanan manusia. Dakwah Nabi Ibrahim mengubah tradisi tersebut menjadi ibadah yang lebih manusiawi dan etis, yaitu dengan menyembelih hewan peliharaan.

Karakter al-Mukhbitin

Berdasarkan QS. Al-Hajj ayat 34, salah satu tujuan disyariatkannya ibadah kurban adalah menjadi pribadi al-mukhbitin, yaitu orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam mengabdi kepada Allah SWT. Ciri-ciri al-mukhbitin dijelaskan dalam QS. Al-Hajj ayat 35, yaitu:

Orang yang apabila disebut nama Allah hatinya bergetar:
الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ

Orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka:
وَالصّٰبِرِيْنَ عَلٰى مَآ اَصَابَهُمْ

Orang yang melaksanakan salat:
وَالْمُقِيْمِى الصَّلٰوةِۙ

Orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Allah karuniakan kepada mereka:
وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

Kesimpulan

Dengan meneladani karakter al-mukhbitin, kita dapat menghadapi tantangan modernitas dengan tetap teguh dalam iman dan ketakwaan.

Semoga perayaan Idul Adha ini mengingatkan kita akan pentingnya pengorbanan dan pengabdian sepenuh hati kepada Allah SWT.

Marilah kita berdoa kepada Allah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ, اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ
اَلَّلهُمَّ اِنَّا نَسْاءَلُكَ سَلَمَتً فِي الدِّيْنِ وَعَافِيَتَ فِي الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِي الْعِلْمِ وَبَرَكَهً فِي الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ بِرَحْمَتِكَ يآاَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
رَبَّنَآ أَتِنَآ فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَآ عَذَابَ النَّار

Aamiin ya rabbal alamin.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari contoh teks Khutbah Idul Adha Muhammadiyah.