Daftar 13 Merek Beras Diduga Oplosan, Raja Platinum Ikut Terseret
HAIJAKARTA.ID – Sejumlah merek beras diduga menjual oplosan dan tidak sesuai standar.
Temuan itu merupakan hasil dari pemeriksaan Satgas Pangan dan kini telah dilaporkan kepada aparat penegak hukum.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan akan segera mengumumkan secara bertahap 212 merek yang diduga menjual beras oplosan.
“Nanti mudah-mudahan ini kami munculkan secara bertahap yang diperiksa. Kami munculkan merek yang tidak sesuai standar,” kata Amran pada Sabtu, 12 Juli 2025.
Ratusan merek beras tersebut telah diserahkan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Satgas Pangan, dan Jaksa Agung Burhanuddin untuk diproses lebih lanjut.
Amran berharap penanganan dugaan beras oplosan tersebut bisa berjalan cepat.
“Semuanya ini yang 212 merek kami sudah kirim ke Pak Kapolri, kemudian Satgas Pangan, dan Pak Jaksa Agung. Mudah-mudahan ini diproses cepat,” tuturnya.
Dijelaskan pemeriksaan terhadap 212 merek sudah dimulai sejak Kamis, 10 Juli 2025.
Ditegaskan pihak perusahaan yang terbukti menjual beras tidak sesuai standar harus ditindak tegas karena merugikan masyarakat.
“Kami sudah terima laporan tanggal 10 Juli dua hari lalu itu telah mulai pemeriksaan. Kami berharap ini ditindak tegas,” ujarnya.
“Kepada saudara di seluruh Indonesia, jangan lakukan hal serupa. Tolong menjual beras sesuai standar yang ditentukan,” sambungnya.
Daftar 13 Merek Beras Diduga Oplosan
Beberapa merek yang dipasarkan dan ikut terseret dalam proses penyelidikan antara lain, Sania, Sovia, Fortune, dan Siip yang merupakan produk dari Wilmar Group.
Selain itu, beras premium seperti Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Ramos Premium, Setra Pulen, dan Setra Ramos yang diproduksi oleh Food Station Tjipinang Jaya juga masuk dalam daftar beras yang diduga dijual oplosan.
Ada pula Raja Platinum dan Raja Ultima dari PT Belitang Panan Raya, serta merek Ayana produksi PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).
Perusahaan-perusahaan yang saat ini telah dimintai keterangan oleh Satgas Pangan Polri, antara lain Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).
Pemeriksaan dilakukan berdasarkan sampel beras kemasan dari berbagai daerah yang sebelumnya dikumpulkan oleh Satgas Pangan.
Menyikap dugaan penjualan beras oplosan, Amran meminta kepada masyarakat untuk memperhatikan merek-merek yang akan diumumkan di media.
Tujuannya agar konsumen tidak tertipu saat membeli beras yang ada di pasaran.
“Itu nanti (merek beras) kamu munculkan secara bertahap. Kami harap ini diketahui seluruh masyarakat Indonesia supaya tidak tertipu dengan mereknya,” tuturnya.