sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan potensi Banjir Pesisir di Jakarta 22–28 Oktober 2025.

Peringatan ini dikeluarkan berdasarkan informasi dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok terkait adanya fenomena pasang maksimum air laut yang bertepatan dengan fase Bulan Baru.

Fenomena alam tersebut diperkirakan akan meningkatkan ketinggian air laut maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta, terutama pada pukul 09.00–14.00 WIB, sehingga berpotensi menimbulkan banjir rob di sejumlah titik.

Daerah yang Berpotensi Dilanda Banjir Pesisir di Jakarta 22-28 Oktober 2025

BPBD menyampaikan bahwa beberapa kawasan di pesisir utara Jakarta perlu meningkatkan kewaspadaan selama periode 22–28 Oktober.

Wilayah yang berpotensi terdampak antara lain:

1) Kamal Muara

2) Kapuk Muara

3) Penjaringan

4) Pluit

5) Ancol

6) Kamal

7) Marunda

8) Cilincing

9) Kalibaru

10) Muara Angke

11) Tanjung Priok

12) Kepulauan Seribu

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta mengatakan bahwa banjir rob umumnya terjadi karena dorongan pasang air laut tinggi yang meluap ke daratan, terutama di kawasan yang memiliki elevasi rendah.

“Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir agar lebih waspada terhadap kenaikan permukaan air laut yang bisa terjadi pada pagi hingga siang hari,” ujarnya dalam pernyataan tertulis.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi Banjir Pesisir di Jakarta 22–28 Oktober 2025, BPBD memberikan sejumlah imbauan kepada warga agar meminimalkan dampak rob yang mungkin terjadi.

Warga diminta untuk:

  • Meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca dan kondisi pasang air laut.
  • Menghindari aktivitas di area pesisir saat air laut pasang tinggi.
  • Memastikan sistem drainase di sekitar rumah berfungsi optimal.
  • Memantau peringatan dini gelombang pasang melalui situs bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.
  • Mengunduh Buku Panduan Kesiapsiagaan di tiny.cc/bukusakusiagabanjir.
  • Melaporkan potensi genangan atau banjir melalui aplikasi JAKI.
  • Memantau kondisi terkini melalui pantaubanjir.jakarta.go.id.

BPBD juga menegaskan bahwa koordinasi lintas instansi telah dilakukan bersama Dinas Sumber Daya Air, Dinas Gulkarmat, dan Dinas Bina Marga untuk memastikan langkah penanganan cepat di lapangan.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan memastikan informasi terbaru disampaikan secara berkala,” kata BPBD.

5 Kanal Utama Akses Informasi dan Laporkan Banjir

Untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi dan melaporkan kejadian, BPBD menyediakan lima kanal utama:

1. Situs pantaubanjir.jakarta.go.id

Menyajikan data terkini tentang banjir dan penanganannya.

2. Aplikasi JAKI

Laporan warga terkait kondisi genangan.

3. BMKG

Memberikan peringatan dini potensi bencana.

4. Media Sosial dan Website BPBD DKI

Menyampaikan update tinggi muka air dan status banjir.

5. Jakarta Siaga 112

Layanan darurat bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan cepat.

Dengan adanya Banjir Pesisir di Jakarta 22–28 Oktober 2025, pemerintah daerah berharap masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan segera melapor jika terjadi kondisi darurat.