sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan Kepala Sekolah SMAN 9 Tambun Selatan, Kurniawati, menyusul aksi unjuk rasa ratusan siswa yang memprotes dugaan pungli dan pengadaan fiktif di lingkungan sekolah.

Dedi Mulyadi Nonaktifkan Kepsek SMAN 9 Tambun Selatan

Aksi protes yang digelar oleh siswa kelas X dan XI pada Selasa (3/6/2025) di halaman sekolah SMAN 9 Tambun Selatan menyoroti sejumlah dugaan pelanggaran.

Di antaranya adalah pemaksaan tanda tangan untuk pengadaan snack yang diduga fiktif, serta pungutan liar berkedok sumbangan pembangunan gedung dan pembelian AC untuk mushala.

Selain itu, para pelajar juga menuntut perbaikan fasilitas UKS yang minim, seperti ketiadaan kasur dan kursi, serta stok obat-obatan yang sudah dua bulan tidak disuplai oleh pihak sekolah.

Bahkan, pengurus UKS terpaksa menggunakan dana pribadi untuk membeli obat saat siswa membutuhkan.

Dedi Mulyadi Bertindak, Pemprov Lakukan Audit

Penonaktifan Kepala SMAN 9 Tambun Selatan dikonfirmasi oleh Humas sekolah, Sahri Ramadan.

“Benar, Ibu Kurniawati telah dinonaktifkan oleh Pak Gubernur, meskipun saya kurang tahu kapan pastinya keputusan itu keluar,” kata Sahri saat dihubungi pada Kamis (5/6/2025).

Pemerintah Provinsi Jawa Barat, menurut Sahri, kini sedang melakukan audit menyeluruh terhadap sekolah.

Namun, ia mengaku belum mengetahui apakah audit tersebut mencakup keuangan sekolah atau berkaitan langsung dengan pribadi Kurniawati.

“Yang pasti auditnya memang dilakukan,” jelas Sahri.

Guru Dipanggil, Pengganti Kepala Sekolah Dibahas

Sejumlah guru dan staf sekolah saat ini juga tengah menjalani pemeriksaan oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah III Jawa Barat.

Tujuannya adalah untuk menggali informasi lebih dalam soal masalah internal yang terjadi di lingkungan sekolah.

“Pengganti kepala sekolah juga masih dibahas secara internal,” tambah Sahri.