Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Demonstrasi terjadi di Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah pada Rabu, 13 Agustus 2025.

Demo atau aksi unjuk rasa di Pati dilakukan massa aksi dengan tuntutan agar Bupati sudewo mundur dari jabatannya.

Tuntutan dipicu kenaikan 250 persen Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang kemudian telah dibatalkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati.

Sudewo juga sempat menantang warga Pati yang tidak terima dengan kenaikan itu untuk demo besar-besaran.

“Kalau mau menolak, silahkan. Kerahkan 50 ribu orang pun saya tidak akan gentar dan tidak akan mengubah keputusan itu,” ucap Sudewo.

Hingga akhirnya demonstrasi besar-besaran pun terjadi di Pati hari ini.

Aksi unjuk rasa terjadi ricuh. Ribuan warga Pati meneriakkan amarahnya di depan Kantor Bupai Pati.

Bahkan demonstrasi diwarnai dengan sorakan, lemparan botol, hingga tembakan gas air mata.

34 Orang Luka dalam Demo Pati

Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Artanto mengatakan 34 orang mengalami luka dalam demo di Pati.

Korban luka terdiri dari polisi dan massa aksi.

“Korban dari kedua belah pihak, baik dari aggota Polri dan masyarakat terhadap aksi anarkis ini, yaitu ada 34 orang,” kata Artanto.

Artanto menyebut puluhan korban luka dalam demo di Pati tengah mendapat perawatan.

Rata-rata korban mengalami luka lebam, bocor kepala, kulit robek, dan sesak napas.

“Saat ini sedang diobati dan dirawat di rumah sakit dan ada yang sudah dipulangkan,” ujar Artanto.

“Korban rata-rata sesak nafas karena gas air mata yang kami lepaskan karena situasi sudah chaos,” sambungnya.

Artanto menegaskan dalam demo di Pati tak ada korban jiwa.

Berdasarkan penelusuran pihaknya, tidak ada korban meninggal dunia.

“Sampai sore ini hasi penelusuran nihil adanya, tidak ada korban meninggal dunia dari aksi anarkis tersebut,” tegasnya.

Bupati Sudewo Temui Massa Demo Pati dan Minta Maaf

Bupati Sudewo menemui massa aksi yang menuntut dirinya mundur sekitar pukul 12.16 WIB.

Sudewo yang saat itu mengenakan kemeja putih lengan panjang, kacamata, dan peci hitam, keluar dari mobil rantis dan menyampaikan permohonan maaf kepada pengunjuk rasa.

“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya akan berbuat lebih baik,” kata Sudewo.

Saat menyapa dan menyampaikan permohonan maaf kepada massa aksi, Sudewo dilempari air minum kemasan dan sandal.

Ajudan dan anggota Brimob yang berada di dekatnya segera melindungi Sudewo menggunakan tameng.

Namun, lemparan dari massa terus mengarah hingga Sudewo terpaksa kembali masuk ke dalam mobil rantis.