sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Kejadian naas melibatkan bus listrik TransJakarta rute Manggarai-UI terjadi di kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, pada Senin (6/1) malam.

Bus yang berhenti di tengah jalan diduga mundur secara tiba-tiba hingga menabrak sebuah mobil di belakangnya.

Kronologi Kejadian Bus Listrik TransJakarta Tabrak Mobil di Jakarta Selatan

Menurut unggahan video viral yang beredar di masyarakat, bus TransJakarta terlihat menyalakan lampu hazard sebelum mundur.

Rekaman dari kamera dashboard menunjukkan situasi hujan deras saat kejadian berlangsung.

Pengemudi mobil yang tertabrak membunyikan klakson untuk memperingatkan sopir bus, namun bus tetap berjalan mundur hingga menabrak bagian depan mobil.

Setelah tabrakan, bus berwarna oranye tersebut maju dan meninggalkan lokasi tanpa berhenti atau meminta maaf.

Pemilik mobil sempat mengejar bus dan meminta sopir bertanggung jawab, namun sopir bus disebut tetap melaju tanpa memberikan respons.

“Awalnya jarak antara mobil saya dan bus sudah cukup jauh. Namun, pada pukul 19.44 WIB, tiba-tiba bus mundur dengan cepat. Saya sudah membunyikan klakson untuk memperingatkan,” ujarnya, Selasa (7/1).

“Saya juga sudah memberi lampu dim dan klakson agar sopir menepi dan turun, tetapi sopir tetap tidak turun,” tambahnya.

Pernyataan TransJakarta

Kepala Departemen CSR dan Humas TransJakarta, Ayu Wardhani, membenarkan insiden tersebut. Ia menyatakan kejadian terjadi di rute non-BRT 4B (Manggarai-UI) pada pukul 19.45 WIB.

“Bersama tim laka operator (Mayasari), kami sudah melakukan koordinasi terkait dengan penyelesaiannya. Untuk proses lebih lanjut akan diinfokan kemudian,” kata Ayu.

Tanggapan Warga Terkait Insiden

Video insiden ini memicu kritik dari warganet yang menuntut TransJakarta untuk mengevaluasi operasional bus listrik, terutama dalam situasi cuaca buruk.

Beberapa warganet juga menyoroti sopir bus yang tidak bertanggung jawab dan meninggalkan lokasi kejadian.

TransJakarta diminta segera menyelesaikan masalah ini dan memberikan klarifikasi resmi terkait langkah-langkah yang akan diambil, termasuk sanksi terhadap sopir bus dan perbaikan prosedur keselamatan di rute non-BRT.