sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Dinas Kesehatan Kota Depok memberikan peringatan serius terkait lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah mereka.

Dua orang telah meninggal dunia dan 723 orang telah terkonfirmasi terkena DBD.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawati, kasus DBD mengalami peningkatan yang signifikan pada Maret 2024.

Namun, hingga awal April, laporan belum sepenuhnya terdata, karena sebagian besar akan tercatat pada akhir bulan atau awal bulan depan.

“Maret ini ada penambahan yang naiknya cukup drastis, jumlahnya mencapai 723 kasus,”  kata Mary pada Jumat (19/4/2024).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Depok untuk tahun 2024, terdapat 202 kasus DBD pada Januari, 328 kasus pada Februari, dan lonjakan menjadi 723 kasus pada Maret. Kenaikan ini dari bulan ke bulan menjadi perhatian serius pihak berwenang.

“Kasus ini cukup merata jadi bisa terkena kepada anak, orang dewasa, maupun usia lanjut,” tambah Mary.

Dinkes Kota Depok juga mendapat laporan mengenai dua kasus kematian akibat DBD. Kasus pertama terjadi pada Januari 2024, sementara kasus kedua terjadi pada April 2024.

“Kasus yang meninggal itu ada satu di Januari, tapi saya dapat laporan di April ini ada satu yang meninggal dunia, jadi ada dua kasus laporan,” ucap Mary.

Mary menyarankan bahwa penanganan yang tertunda mungkin menjadi penyebab utama kematian akibat DBD.

Dia menegaskan pentingnya waspada, karena pada hari kelima atau ketujuh dari penyakit ini, demam seringkali menurun sebelum kembali meningkat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok ini juga menjelaskan bahwa pada tahap tersebut, penurunan demam merupakan tanda kritis yang memerlukan penanganan cepat oleh tenaga medis.

Oleh sebab itu ia menekankan pentingnya pemantauan dan penanganan medis yang tepat pada tahapan kritis penyakit tersebut.