Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Seorang konselor laktasi, dr. Yulia Muliaty, menegaskan pentingnya persiapan yang matang bagi ibu bekerja sukses beri ASI eksklusif.

Dalam diskusi daring yang diadakan oleh Puskesmas Kramat Jati pada Kamis (15/8/2024), Yulia menjelaskan bahwa ketidaksiapan, baik dari segi mental maupun lingkungan, seringkali menjadi penghambat dalam proses menyusui.

“Seorang ilmu harus selalu belajar. Dengan mengerti ilmunya, hal ini akan mengurangi tingkat stres seorang ibu,” ujar Yulia.

Ia menekankan bahwa tidak ada istilah “gagal menjadi ibu” atau “gagal menyusui”, yang ada hanyalah kurangnya persiapan yang tepat.

Saran Dokter pada Ibu Bekerja Sukses Beri ASI Eksklusif

Yulia menyarankan agar para calon ibu mulai mempersiapkan diri sejak sebelum melahirkan.

Ia menganjurkan mereka untuk berkonsultasi dengan konselor atau pihak yang memahami proses pemberian ASI secara menyeluruh.

Dengan demikian, ibu tidak akan mudah tergoda untuk menggantikan proses menyusui dengan metode lain yang kurang tepat.

Lebih jauh, Yulia juga menyoroti pentingnya keterlibatan calon pengasuh anak dalam proses persiapan.

Menurutnya, semua pihak yang akan terlibat dalam pengasuhan bayi harus memahami pentingnya ASI eksklusif.

Proses pemberian ASI tak hanya menjadi tanggung jawab ibu, tapi juga melibatkan semua orang di sekitarnya,” jelas Yulia.

Menyusui Bukan Hanya Tugas Ibu

Proses menyusui, kata Yulia, bukanlah tugas yang hanya dijalani oleh ibu dan bayi.

Hal ini menjadi pengalaman bersama yang membutuhkan dukungan dari orang lain, termasuk ayah.

Keterlibatan ayah dalam membantu menciptakan lingkungan yang nyaman dan bebas stres bagi ibu sangat penting, karena hormon oksitosin, yang berperan dalam kelancaran produksi ASI, dipengaruhi oleh kondisi mental ibu.

“Jika lingkungan mendukung, ibu akan lebih tenang dan terhindar dari stres, yang merupakan kunci keberhasilan menyusui,” tambah Yulia.

Ia juga menyarankan agar para ibu bekerja mempersiapkan perlengkapan menyusui terbaik untuk mendukung mereka ketika harus kembali bekerja.

Pada akhirnya, Yulia menekankan bahwa persiapan yang matang, baik dari segi pengetahuan, lingkungan, maupun perlengkapan, akan membantu para ibu bekerja merasa lebih siap dan tenang dalam menjalani peran sebagai ibu menyusui.

Dengan persiapan yang tepat, keberhasilan pemberian ASI eksklusif dapat tercapai meskipun ibu harus kembali ke dunia kerja.