Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Forum Anak Rawa Buaya kembali beraksi dengan menyuarakan perlunya perubahan besar di sektor pendidikan dan kesehatan Indonesia.

Dalam kegiatan yang diadakan di Universitas Indonesia, Jumat (8/11), isu penting ini menjadi sorotan dengan pesan kuat: sudah saatnya Indonesia membuka mata terhadap tantangan besar yang dihadapi generasi mendatang.

Para peserta acara menekankan bahwa sistem pendidikan Indonesia saat ini masih terlalu berfokus pada ujian dan standar yang dianggap tidak relevan dengan dunia nyata.

Kritik dilontarkan terhadap metode pengajaran yang lebih mendorong siswa untuk menghafal ketimbang berpikir kritis.

“Pendidikan kita bukan lagi tentang mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi kehidupan, melainkan lebih pada mengejar target dan angka,” ujar salah satu pembicara.

Di sektor kesehatan, masalah serupa juga diangkat. Masyarakat Indonesia, terutama di kalangan menengah ke bawah, dinilai masih terjebak dalam pola konsumsi makanan yang tidak sehat akibat ketersediaan produk murah yang cenderung merugikan kesehatan.

“Kesehatan bukan hanya soal pengobatan, tapi juga pola hidup sehat yang harus diajarkan sejak dini melalui pendidikan yang tepat,” tambahnya.

Kritik juga diarahkan kepada para pemimpin di sektor pendidikan dan kesehatan. Mereka dinilai masih mengabaikan pentingnya memprioritaskan kesejahteraan masyarakat di atas keuntungan ekonomi sesaat.

“Kenapa makanan sehat harus mahal? Kenapa harus ada pihak yang lebih mementingkan keuntungan pribadi daripada kesehatan masyarakat?” ujar salah seorang perwakilan Forum Anak.

Acara ini merupakan wujud nyata dari keprihatinan generasi muda terhadap masa depan bangsa. Mereka menantang para pemangku kebijakan untuk merefleksikan apakah sistem yang saat ini diterapkan sudah benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau sekadar menjalankan rutinitas yang ada.

Dengan semakin banyaknya masyarakat yang mulai menyadari pentingnya perubahan ini, Forum Anak Rawa Buaya menegaskan bahwa suara generasi muda tidak akan lagi terabaikan.

“Jangan salahkan kami jika nanti perubahan datang dari bawah. Seharusnya langkah ini sudah dimulai oleh mereka yang memegang kendali sejak lama.”

Penulis: Darma Daud (Pengola RPTRA Jakarta)