Forum Anak Rawa Buaya Gelar Kegiatan Penguatan Kapasitas di RPTRA Intiland: Anak-Anak Antusias Ikuti Edukasi

HAIJAKARTA.ID – Kegiatan Penguatan Kapasitas Forum Anak Kelurahan Rawa Buaya sukses diselenggarakan di RPTRA Intiland, Rabu (26/2).
Acara yang berlangsung mulai pukul 07.00 hingga 15.00 ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk jajaran Kelurahan Rawa Buaya, PKB Kelurahan Duri Kosambi dan Cengkareng Barat, serta kader PKK Kelurahan Rawa Buaya.
Sebanyak 22 anak dari beberapa forum anak di wilayah Rawa Buaya, Duri Kosambi, Kedaung Kaliangke, dan Cengkareng Barat turut serta dalam kegiatan ini, didampingi oleh 6 pendamping dan 5 narasumber kelompok dari RPTRA Intiland Teduh.
Acara ini menghadirkan narasumber utama Ibu Megieta, Konselor UPT PPA Provinsi DKI Jakarta, yang memberikan materi bertajuk “Menjadi Asik, Tanpa Mengusik”.
Peserta diajak untuk menjadi remaja yang asik tanpa harus menimbulkan konflik. Selain itu, dr. Lynna, dr. Regina, dan dr. Raden dari Puskesmas Kecamatan Cengkareng juga memberikan edukasi tentang Pelayanan Anak dan Optimalisasi Pelayanan KTPA melalui Program Satu Pintu.
Kegiatan ini juga diramaikan dengan kelas-kelas tematik yang dipandu oleh narasumber kelompok.

Lia Restiana memberikan materi tentang administrasi pengurus dan kegiatan Forum Anak, Hizbaddin Rashif mengajak peserta belajar origami, Lina Rosa Indah mengajarkan teknik bertani hidroponik di Intiland Garden, sementara Daniel Hasudungan menyampaikan edukasi tentang bahaya narkoba.
Seluruh peserta, termasuk anak-anak, menunjukkan antusiasme yang tinggi selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif bertanya dan mengikuti berbagai materi yang disampaikan dengan baik.
Acara ini juga menjadi momen untuk memperkenalkan program unggulan RPTRA Intiland Teduh tahun 2025, seperti Disanparti, Pojok Curhat, Intiland Garden, dan Kelas Origami.
Melihat tingginya antusiasme peserta, para narasumber merekomendasikan agar kegiatan lanjutan diselenggarakan untuk membahas lebih lanjut topik-topik penting yang belum sempat terbahas, termasuk edukasi seks sejak dini yang disarankan untuk disampaikan secara terpisah berdasarkan jenis kelamin.