sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Rumah milik Tatang (71) di Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat, yang hanya berukuran 3×4 meter, kondisinya sangat memprihatinkan dan tak layak huni.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau Ara, memastikan rumah tersebut akan segera direnovasi.

Saat meninjau langsung kondisi rumah itu pada Jumat (14/11), Ara melihat bahwa bangunannya memang perlu dibantu.

Ia pun langsung menawarkan renovasi agar Tatang dan keluarganya bisa tinggal dengan lebih layak.

Gotong Royong Renovasi Rumah Warga Menteng

Menurut Ara, rumah kecil tersebut dihuni 10 orang, sementara Tatang sendiri tidak memiliki penghasilan.

“Biar kita mulai aja (renovasi), mulai, nanti tentu ada perbaikan ada kesulitan, ya kita hadapi bersama-sama. Kita mulai dengan dua rumah ya supaya langkahnya ada ya,” ujar Ara di RT 015/RW 001 Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2025), dikutip dari Detik.

Renovasi ini akan dilakukan secara gotong royong oleh pemerintah pusat, Pemprov DKI, hingga pihak kelurahan dan kecamatan.

Ara menegaskan bahwa proses renovasi tidak menggunakan anggaran negara, melainkan dana pribadi yang dihimpun secara swasta, termasuk dari dirinya sendiri.

Pekerjaan renovasi direncanakan mulai Senin, 24 November 2025. Ara juga meminta jajarannya bergerak cepat tanpa menunda-nunda.

“Kita nggak ada lagi waktu menunggu-menunggu ya kita kerjakan. Ini Kelurahan Menteng yang daerah kesenjangannya tinggi sekali. Saya juga tinggal di sini, wapres tinggal di sini, gubernur tinggal di sini, panglima TNI di sini, begitu banyak orang hebat tinggal di sini. Kita mulai lah berbuat sesuatu,” tuturnya.

Selain rumah Tatang, Ara juga mengunjungi rumah Rukmini (81) yang masih berada di kawasan yang sama.

Kondisi rumah Rukmini juga dinilai sangat tidak layak, banyak bagian rusak dan dipenuhi tikus.

Ara awalnya ingin merenovasi rumah itu melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), namun terkendala karena rumah tersebut tidak memiliki sertifikat hak milik (SHM).

Karena itu, sama seperti rumah Tatang, renovasi akan menggunakan dana swasta secara gotong royong.

“Ini kita renovasi tanpa uang negara biar cepat jalan,” katanya.

Renovasi Mulai Pekan Depan

Renovasi rumah dijadwalkan mulai dikerjakan pada Senin, 24 November 2025, setelah proses pembongkaran dilakukan.

Untuk rumah Rukmini, biaya renovasi akan ditanggung melalui dana swasta yang dikumpulkan secara gotong royong.

Dalam pertemuan tersebut, dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp134 juta, dan Ara berkomitmen untuk menyumbang Rp100 juta dari total tersebut.

“Kita gotong royong, saya Rp 100 juta,” kata Ara.

Sementara itu, Dirjen Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, Sri Haryati, menjelaskan bahwa tim teknis akan turun untuk mengecek kondisi kedua rumah sebelum renovasi dimulai.

Menurutnya, bukan hanya diperbaiki, tapi jika memang diperlukan, struktur rumah akan dibongkar terlebih dahulu.

“Ini kita lagi bikin gambarnya. Kan tadi udah lihat kondisinya, nanti kita lihat kan mereka harus aman, nyaman. Kalau ternyata memang harus dibongkar ya kita bongkar. Kan nanti ada tim teknis kami melihat ke sana,” kata Sri.

Sebelumnya diberitakan, ada dua rumah tak layak huni di RT 15 RW 001 Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng.

Rumah pertama milik Rukmini (81), yang telah menempatinya sejak 1968. Rumah seluas 74 meter persegi itu dihuni delapan orang, memiliki tiga kamar tidur dan satu kamar mandi.

Plafon rumah terbuat dari anyaman bambu, begitu juga rangka atapnya. Kondisi atap dan plafon sudah sangat parah, berlubang, turun, dan nyaris roboh.

Rukmini bercerita bahwa rumahnya kerap bocor saat hujan, membuat dirinya harus tidur di kasur yang basah.

Ia bahkan harus menampung tetesan air dengan panci dan mangkuk penanak nasi.

Rumah kedua adalah milik Tatang (71). Bangunannya bertingkat dua, namun hanya berukuran 3×4 meter, tanpa kamar, dan dihuni oleh 10 orang.

Tatang mengaku rumahnya sering bocor saat hujan dan menjadi sangat panas saat siang hari.

Atap dan dinding rumahnya dibuat dari seng yang dilapisi triplek.

“Rumah keadaannya begini, biasanya pada bocor di atas,” ucap Tatang.