Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Harga pangan pokok di Jakarta Barat stabil, khususnya menjelang Hari Raya Idul Adha, berdasarkan hasil pantauan petugas Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (Sudin KPKP),

“Iya, memang cenderung stabil atau harganya tidak melambung,” ucap Kasudin KPKP Jakarta Barat, Novy C. Palit dalam keterangannya, Senin (11/6/2024).

Novy menjelaskan bahwa dari pemantauan harga yang dilakukan di delapan pasar dari Mei hingga awal Juni 2024, harga-harga bahan pokok relatif stabil.

Pemantauan di Delapan Pasar

Novy mengungkapkan bahwa pemantauan dilakukan di delapan pasar, yaitu:

  • Pasar Pecah Kulit Tamansari
  • Pasar Kalideres
  • Pasar Lokbin Kembangan
  • Pasar Slipi, Palmerah
  • Pasar Tomang Barat Grogol Petamburan
  • Pasar Jembatan Dua Tambora
  • Pasar Pos Pengumben Kebon Jeruk
  • Pasar Ganefo Cengkareng

Berdasarkan hasil pemantauan, harga pangan di pasar-pasar tersebut relatif stabil.

“Seperti harga rata-rata bahan pokok saat ini, yaitu beras premium Rp16.500 per kilogram, beras medium Rp14.100, gula pasir Rp19.000, minyak goreng curah Rp16.600, minyak goreng kemasan Rp18.600, tepung terigu Rp12.100, cabai merah keriting Rp57.500, dan cabai rawit merah Rp45.000,” kata Novy.

Novy juga menambahkan harga beberapa bahan pokok lainnya, yakni bawang merah Rp52.500, bawang putih Rp48.500, daging sapi Rp141.300, daging ayam ras Rp38.000, dan telur ayam ras Rp29.400.

Stok dan Penjualan Pangan

Selain harga, Novy memaparkan jumlah stok dan penjualan beberapa bahan pokok di pasar-pasar tersebut. Untuk beras premium, penjualan mencapai 920 kilogram dengan stok 5.250 kilogram, sementara beras medium terjual 1.180 kilogram dengan stok 4.800 kilogram. Gula pasir terjual 415 kilogram dengan stok 770 kilogram.

Minyak goreng curah terjual 375 liter dengan stok 515 liter, dan minyak goreng kemasan terjual 270 liter dengan stok 550 liter. Tepung terigu terjual 275 kilogram dengan stok 472 kilogram.

Adapun penjualan cabai merah keriting mencapai 61 kilogram dengan stok 112 kilogram, cabai rawit merah terjual 60 kilogram dengan stok 105 kilogram, bawang merah terjual 69 kilogram dengan stok 115 kilogram, dan bawang putih terjual 134 kilogram dengan stok 187 kilogram.

Untuk daging sapi, terjual 323 kilogram dengan stok 445 kilogram, sementara daging ayam ras terjual 665 kilogram dengan stok 695 kilogram, dan telur ayam ras terjual 1.100 kilogram dengan stok 1.800 kilogram.

“Sudah dikerjakan dan sudah juga melapor kepada dinas dan wali kota. Jadi sudah beres,” kata Novy.

Prosedur Intervensi Pemerintah

Saat ditanya tentang mekanisme pengambilan kebijakan operasi pasar jika terjadi ketidakstabilan harga bahan pokok tertentu, Novy menjelaskan bahwa hal tersebut memerlukan intervensi dari pemerintah, dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta.

Intervensi dilakukan berdasarkan kondisi harga pangan di pasar-pasar setempat.

Hasil pemantauan harga pangan yang dilakukan di wilayah akan dilaporkan ke level dinas, yang kemudian akan membuat kebijakan atau intervensi tertentu.

“Sudah ada jadwal tetap jadi rutin dalam memantauan kecamatannya. Untuk hasilnya pasti semua menjadi laporan dan sudah disetorkan,” katanya.

Novy menutup dengan menambahkan, “Laporan itu akan masuk ke dinas dan dianalisis dan dinas akan membuat intervensi yang sesuai, apakah operasi pasar atau cukup dengan bazar pangan murah dan sejenisnya.”