sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Pada 22 Desember 2024, masyarakat Indonesia kembali memperingati Hari Ibu.

Meski perayaan ini dirayakan secara luas, banyak yang bertanya-tanya mengenai hukum merayakan Hari Ibu menurut pandangan Islam.

Ada yang menganggap perayaan ini diperbolehkan, sementara sebagian lainnya berpendapat bahwa hal tersebut tidak diperkenankan.

Pandangan Buya Yahya tentang Hari Ibu

Menjawab keresahan masyarakat, Buya Yahya memberikan penjelasan terkait hukum perayaan Hari Ibu dalam Islam.

Beliau menegaskan bahwa dalam ajaran Islam, tidak ada konsep khusus mengenai perayaan Hari Ibu.

Namun, Islam mengajarkan umatnya untuk selalu mengingat dan memuliakan ibu setiap saat.

“Dalam Islam, lebih dari sekadar perayaan Hari Ibu, kita diajarkan untuk merayakan dan menghormati ibu setiap saat, bukan hanya setahun sekali,” jelas Buya Yahya.

Posisi Ibu dalam Islam

Islam menempatkan posisi ibu sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dibandingkan ayah. Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim:

Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, kepada siapa aku harus berbakti pertama kali?” Rasulullah menjawab, “Ibumu.”

Pertanyaan itu diulang hingga tiga kali, dan Rasulullah tetap menjawab, “Ibumu.”

Baru pada pertanyaan keempat, Rasulullah menjawab, “Kemudian ayahmu.” (HR. Bukhari No. 5971 dan Muslim No. 2548).

Apa Hukum Merayakan Hari Ibu

Menurut Buya Yahya, umat Muslim diperbolehkan merayakan Hari Ibu dengan catatan bahwa makna dan isi perayaan tersebut bertujuan untuk memuliakan ibu.

Hari Ibu dapat dijadikan momen untuk menghormati ibu, tetapi tidak hanya dilakukan pada tanggal 22 Desember saja.

“Boleh-boleh saja, asalkan makna dan isi dari perayaan ini adalah untuk memuliakan ibu,” terang Buya Yahya.

Beliau juga menambahkan bahwa menghormati dan memuliakan ibu sebaiknya dilakukan sepanjang waktu, bukan hanya pada satu hari dalam setahun.

“Bisa sebulan sekali, sembilan bulan sekali, sah-sah saja,” tambahnya.

Dari penjelasan Buya Yahya, dapat disimpulkan bahwa hukum merayakan Hari Ibu dalam Islam adalah diperbolehkan.

Namun, umat Muslim diingatkan untuk tidak membatasi penghormatan kepada ibu hanya pada momen Hari Ibu.

Setiap hari sejatinya adalah Hari Ibu, dan memuliakan ibu merupakan kewajiban sepanjang hayat.

10 Contoh Kata-kata Hari Ibu yang Menyentuh, 22 Desember 2024

Inilah 10 contoh kata-kata hari ibu yang menyentuh dan bermakna:

  1. Dalam diam, Ibu menyimpan kekuatanku, dalam senyumnya aku menemukan damai.”
  2. “Setiap tawa Ibu adalah cahaya kecil yang menerangi dunia.”
  3. “Ibu, inspirasiku untuk selalu bangkit saat jatuh.”
  4. “Hidupku mungkin tak sempurna, tapi Ibu membuatnya selalu indah.”
  5. “Keberanian Ibu adalah alasan aku berani bermimpi besar.”
  6. “Semoga Tuhan selalu menjaga Ibu seperti Ibu menjaga kami.”
  7. “Doaku untuk Ibu: bahagia selalu di dunia dan surga kelak.”
  8. “Ibu, semoga setiap langkahmu diridhoi dan diberkahi.”
  9. “Cinta Ibu adalah keajaiban yang tak akan pernah habis aku syukuri.”
  10. “Ibu, engkau pelangi dalam setiap badai hidupku.”
  11. “Kasihmu, Ibu, adalah cahaya yang tak pernah padam di hatiku.”