sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- IPK dan usia Peserta jadi indikator penting penilaian SKD dan SKB CPNS 2024, begini penjelasannya!

Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 sedang berlangsung dengan berbagal tahapan yang harus dilalui oleh peserta.

Dalam proses seleksi ini, mekanisme integrasi nilai antara Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) menjadi salah satu kunci penentu kelulusan peserta.

Tidak hanya hasil tes, beberapa faktor lain, seperti usia dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), juga memiliki peranan besar dalam menentukan siapa yang lolos seleksi akhir. Agar lebih memahami mekanisme ini, mari kita simak penjelasan lengkapnya!

Jadwal Penting Seleksi CPNS 2024

Proses seleksi CPNS 2024 memiliki jadwal yang cukup padat. Berikut adalah beberapa tahap penting yang wajib diingat oleh peserta:

  • Pendaftaran Seleksi: 20 Agustus – 6 September 2024
  • Pelaksanaan SKD: 16 Oktober – 14 November 2024
  • Pelaksanaan SKB: 9-20 Desember 2024
  • Integrasi Nilai SKD dan SKB: 17 Desember 2024-4 Januari 2025
  • Pengumuman Hasil Akhir: 5-12 Januari 2025

Tahapan ini menunjukkan bahwa peserta harus mempersiapkan diri dengan baik untuk setiap tahap, karena semuanya berperan penting dalam menentukan hasil akhir.

Mekanisme Integrasi Nilai SKD dan SKB CPNS 2024

Kelulusan CPNS tidak hanya bergantung pada satu jenis tes saja. Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) akan mengintegrasikan nilai dari SKD dan SKB dengan bobot penilaian sebagai berikut:

  • Nilai SKD: 40%
  • Nilai SKB: 60%

Dengan porsi bobot yang lebih besar, nilai SKB menjadi sangat menentukan. Peserta yang berhasil meraih nilai tinggi pada SKD tetap harus berusaha maksimal pada SKB, karena nilai gabungan inilah yang menjadi dasar penilaian utama.

Jika Nilai Peserta Sama

Dalam situasi di mana nilai akhir beberapa peserta sama, mekanisme berikut akan diterapkan untuk menentukan kelulusan:

  • Nilai Kumulatif SKD Tertinggi: Jika peserta memiliki skor total SKD yang lebih tinggi, maka ia akan diprioritaskan.
  • Komponen SKD Tertinggi: Jika masih sama, nilai pada Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) akan dibandingkan.
  • IPK atau Nilai Rata-rata Ijazah: Apabila nilai SKD masih identik, peserta dengan IPK tertinggi (untuk lulusan D3, S1, S2) atau nilai rata-rata ijazah tertinggi (untuk lulusan SMA/sederajat) akan diprioritaskan.
  • Usia Tertinggi: Jika seluruh nilai tetap sama, peserta dengan usia tertinggi akan dinyatakan lolos.

Pengisian Formasi Kosong

Jika terdapat formasi yang belum terisi setelah proses seleksi, aturan berikut akan diberlakukan:

  • Pelamar dari Kebutuhan Umum atau Khusus: Formasi kosong dapat diisi oleh pelamar yang memenuhi kualifikasi dan memiliki peringkat terbaik.
  • Kebijakan Instansi: Jika masih terdapat formasi yang kosong, instansi terkait memiliki wewenang untuk mengelompokkan dan mengisi formasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Kenapa Usia dan IPK Penting?

Faktor usia dan IPK menjadi elemen penting dalam seleksi CPNS, terutama sebagai penentu akhir jika semua nilai peserta sama.

Peserta dengan usia lebih tua atau IPK lebih tinggi memiliki peluang lebih besar untuk lolos dalam situasi seperti ini.

Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman dan tingkat pendidikan juga menjadi pertimbangan dalam seleksi ASN.

Agar berhasil, peserta perlu mempersiapkan diri secara maksimal pada setiap tahap seleksi.

Memahami mekanisme integrasi nilai SKD dan SKB, serta pentingnya faktor usia dan IPK, dapat membantu peserta meningkatkan peluang kelulusan. Jangan lupa, persiapan yang matang adalah kunci utama meraih kesuksesan dalam seleksi CPNS.