Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Selama bulan Ramadhan 1445 Hijriah, DKI Jakarta tercatat mengalami 144 insiden kebakaran mulai dari tanggal 12 Maret hingga 9 April 2024.

Menurut Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, penyebab mayoritas kebakaran adalah korsleting listrik.

“(Korsleting) listrik masih menjadi tertinggi sebesar 90 kejadian, gas 17 kasus, akibat (puntung) rokok enam kasus,” ungkap Satriadi dalam keterangan resminya pada Jumat (19/4/2024).

Selain itu, faktor lain yang menjadi penyebab kebakaran adalah pembakaran sampah dan penggunaan lilin.

Ada tiga kejadian kebakaran akibat pembakaran sampah dan satu kejadian karena lilin. Selain itu, terdapat 27 kasus lainnya yang disebabkan oleh faktor lain yang tidak secara spesifik disebutkan.

Dari total 144 kebakaran tersebut, wilayah dengan frekuensi kejadian tertinggi terjadi di Jakarta Timur, diikuti oleh Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.

Satriadi juga menjelaskan bahwa objek yang terbakar meliputi berbagai jenis bangunan, termasuk bangunan perumahan, instalasi luar gedung, bangunan umum dan perdagangan, kendaraan, lapak, bangunan industri, tanaman, sampah, dan lain-lain.

Meskipun jumlah kebakaran mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu 154 kebakaran pada Ramadhan 2023, Satriadi tetap mengingatkan pentingnya upaya pencegahan kebakaran.

Dia mengapresiasi upaya Satuan Tugas (Satgas) Gulkarmat Kelurahan dan Kepala Sektor Gulkarmat Kecamatan yang telah melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran secara masif.

Pada tahun 2023, Jakarta Selatan menjadi wilayah dengan jumlah kebakaran tertinggi, diikuti oleh Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta Utara.