Jalur Sepeda Margonda Depok Dianggap Membahayakan, Komunitas D’Margo Minta Desain Ulang
HAIJAKARTA.ID – Komunitas pesepeda di Depok kembali menyuarakan keprihatinan terkait keberadaan jalur sepeda di Jalan Margonda Raya.
Jalur tersebut dibangun di atas trotoar, yang menurut komunitas pesepeda D’Margo justru membahayakan penggunanya, terutama pejalan kaki dan pesepeda.
Ketua Umum Komunitas Sepeda D’Margo, Nadih Saputra, mengungkapkan bahwa trotoar di sepanjang Jalan Margonda Raya kerap dilintasi oleh kendaraan bermotor, terutama saat kondisi lalu lintas sedang padat.
“Trotoar di Margonda memang seringkali digunakan oleh sepeda motor untuk memotong kemacetan.
Kondisi ini jelas berisiko bagi keselamatan pejalan kaki maupun pesepeda yang menggunakan jalur tersebut,” ujar Nadih, Kamis (24/4/2025).
Jalur Sepeda Margonda Depok Dinilai Tidak Efektif
Jalur sepeda di Jalan Margonda Raya mulai terlihat sejak selepas underpass Dewi Sartika menuju arah Jakarta.
Jalur tersebut ditandai dengan cat hijau bergambar sepeda yang berada di atas trotoar pejalan kaki.
Namun, penanda ini dinilai kurang efektif dan membingungkan, apalagi ketika jalur itu terputus di beberapa titik.
Nadih menyampaikan bahwa penempatan jalur sepeda di atas trotoar bukanlah solusi ideal.
Ia menyarankan agar Pemerintah Kota Depok mencontoh penataan jalur sepeda di ruas Jalan Juanda atau Dewi Sartika yang berada di bahu jalan dan memiliki ruang tersendiri.
“Lebih baik jalur sepeda ditempatkan di sisi jalan yang memang diperuntukkan bagi kendaraan ringan seperti sepeda. Penempatan di trotoar justru menciptakan konflik antara pejalan kaki, pesepeda, dan pengendara motor yang sering naik ke trotoar,” tegasnya.
Respons Warga dan Kondisi di Lapangan
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan ketidaknyamanan seorang pesepeda saat mencoba jalur di Jalan Margonda Raya.
Dalam video tersebut, ia mengkritik simbol jalur sepeda yang tidak jelas serta kondisi jalur yang sempit dan terputus di beberapa bagian.
Pantauan di lapangan pada Kamis (17/4/2025), jalur sepeda tersebut tampak berjalan sejajar dengan bollard atau pembatas jalan, namun hanya berfungsi optimal di beberapa titik.
Di depan Balai Kota atau Depok Open Space, jalur tersebut bahkan terputus sama sekali tanpa ada penanda lanjutan.
Permintaan Design Ulang Jalur Sepeda
Komunitas D’Margo berharap pemerintah kota bisa segera meninjau ulang desain dan lokasi jalur sepeda ini.
Mereka mendorong adanya perencanaan yang lebih matang dan berorientasi pada kenyamanan serta keselamatan pengguna jalan yang rentan.
“Jalur sepeda seharusnya bisa memberikan rasa aman, bukan menambah risiko di jalan. Semoga ada peninjauan kembali agar ke depan fasilitas publik bisa lebih berpihak pada semua pengguna,” pungkas Nadih.