Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Jenis bacaan takbir Hari Raya Idul Adha 2025 lengkap dengan waktu pelaksanaanya!

Menjelang Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, umat Islam di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, mulai diselimuti suasana religius yang khas.

Salah satu ciri utama datangnya hari besar Islam ini adalah lantunan takbir yang menggema dari masjid, mushala, rumah-rumah warga, bahkan di jalan-jalan umum.

Gema takbir menjadi simbol kebesaran dan keagungan Allah SWT yang dikumandangkan dengan penuh sukacita.

Takbir yang dikumandangkan menjelang Idul Adha bukanlah sekadar ucapan lisan biasa, melainkan merupakan bentuk ibadah dan pengagungan terhadap Allah SWT.

Takbir juga merupakan wujud rasa syukur umat Muslim atas berbagai nikmat yang telah diberikan Allah.

Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak bacaan takbir pada hari-hari besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha.

Kapan Takbiran Idul Adha 2025 Dimulai dan Berakhir?

Menurut buku Tuntunan Idain dan Qurban (2007) terbitan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, takbir pada Hari Raya Idul Adha dianjurkan untuk mulai dikumandangkan sejak terbenamnya matahari atau waktu maghrib pada malam hari menjelang Idul Adha, yaitu Kamis, 5 Juni 2025.

Takbir ini dapat terus dilantunkan hingga hari ketiga setelah Idul Adha, atau bertepatan dengan tanggal 13 Dzulhijjah. Tahun ini, 13 Dzulhijjah jatuh pada Senin, 9 Juni 2025.

Anjuran ini merujuk pada firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi:

ولتكملوا العدة ولتكبروا الله على ما هداكم وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya:

“…Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

Berdasarkan ayat ini, umat Islam diajak untuk memperbanyak takbir sebagai ungkapan rasa syukur atas hidayah yang telah Allah berikan.

Jenis-Jenis Takbir: Takbir Mutlak dan Takbir Muqayyad

Dalam tradisi Islam, terdapat dua jenis takbir yang dikenal menjelang dan selama Hari Raya Idul Adha, yakni:

1. Takbir Mutlak: Takbir yang dibaca kapan saja, baik di masjid, rumah, atau jalan, tanpa terikat waktu salat.

2. Takbir Muqayyad: Takbir yang dibaca setelah salat fardu, dimulai dari Subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga Asar hari Tasyrik terakhir (13 Dzulhijjah).

Bacaan Takbiran Idul Adha (Versi Pendek dan Panjang)

Bacaan Takbir Pendek

Tulisan Arab:

الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، لا إله إلا الله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد

Latin:

Allahu akbar, Allahu akbar, Allāhu akbar. La ilaha illallahu wallāhu akbar. Allahu akbar walillähil hamd.

Artinya:

“Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah.”

Bacaan Takbir Panjang

Tulisan Arab:

الله أكبر كبيرا، والحمد لله كثيرًا، وسبحان الله بكرة وأصيلا، لا إله إلا الله ولا نعبد إلا إيَّاهُ، مُخْلِصِينَ لَهُ الذين ولو كره الكافرون، لا إله إلا الله وحده، صدق وعده، ونصر عبده، وأعز جنده، وهزم الأحزاب وحده، لا إله إلا الله الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد

Terjemahan bebasnya:

“Allah Maha Besar dengan kebesaran yang sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah pagi dan petang. Tiada Tuhan selain Allah, dan kita tidak menyembah kecuali kepada-Nya dengan ikhlas, walaupun orang-orang kafir membenci. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Dia menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, memuliakan pasukan-Nya, dan mengalahkan kelompok musuh-Nya seorang diri. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji bagi Allah.”

Dengan mengumandangkan takbir, umat Islam tidak hanya memeriahkan suasana Hari Raya, tetapi juga menunjukkan bentuk kecintaan dan ketundukan kepada Allah SWT.

Momen Idul Adha juga menjadi saat terbaik untuk mempererat tali silaturahmi, menumbuhkan kepedulian sosial melalui kurban, dan mempertebal keimanan serta ketaqwaan.

Semoga gema takbir Idul Adha 1446 H tahun ini membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi seluruh umat Muslim di mana pun berada.