Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Jepang gelontorkan dana untuk perluasan jalur MRT,  dari timur hingga barat Jakarta.

Dana yang dipinjamkan sebesar 140,699 miliar yen atau sekitar Rp14,5 triliun untuk proyek pada pembangunan jalur kendaraan ini.

Pinjaman ini merupakan bagian dari Fase 1 Tahap 1 pembangunan jalur MRT yang menghubungkan Medan Satria hingga Tomang sepanjang 24,5 km.

Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2031.

Dalam perluasan jalur MRT ini, akan dibangun total 21 stasiun, di mana sembilan di antaranya berada di bawah tanah. Pinjaman yang diberikan oleh Jepang akan disalurkan melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).

Pinjaman tersebut memiliki suku bunga yang sangat rendah, yaitu 0.3%, termasuk 0.2% per tahun untuk konsultan. Masa pengembalian pinjaman ini adalah 40 tahun, dengan masa tenggang selama 10 tahun.

Selain itu, proyek ini akan menerapkan Persyaratan Khusus untuk Kemitraan Ekonomi (Special Terms for Economic Partnership, STEP) yang mengharuskan penggunaan teknologi Jepang dalam pembangunan konstruksi terowongan bawah tanah, sarana perkeretaapian, dan sistem sinyal.

STEP merupakan kebijakan yang diberlakukan sejak Juli 2002 untuk memberikan bantuan nyata dari Jepang kepada negara-negara berkembang.

Sejarah Pinjaman Jepang untuk Proyek MRT Jakarta

Ini bukan pertama kalinya Jepang melalui JICA memberikan pinjaman besar untuk proyek MRT Jakarta.

Sebelumnya, Jepang telah mendanai Fase I proyek MRT dari Lebakbulus ke Bundaran HI sepanjang 16 km dengan total dana 192 miliar yen atau sekitar Rp24,2 triliun.

Berikut adalah rincian pinjaman untuk Fase I:

  • Pinjaman pertama (IP 536): 1,8 miliar yen setara Rp200 miliar dengan jangka waktu 22 Maret 2012 hingga 22 Maret 2017.
  • Pinjaman kedua (IP 554): 48 miliar yen setara Rp5,5 triliun dengan jangka waktu 28 Juli 2009 hingga 28 Juli 2019.
  • Pinjaman ketiga (IP 571): 72,2 miliar yen setara Rp9,5 triliun dengan jangka waktu 31 Maret 2016 hingga 31 Maret 2022.
  • Pinjaman keempat: 70 miliar yen setara Rp9 triliun dengan jangka waktu 23 April 2019 hingga 23 April 2025.

Suku bunga rata-rata pinjaman ini sebesar 0.2%, dengan jangka waktu pelunasan utang selama 40 tahun.

Fase II Proyek MRT

Untuk Fase II proyek MRT dari Bundaran HI menuju Ancol, Jepang juga memberikan pinjaman sebesar 70,210 miliar yen atau sekitar Rp9,46 triliun.

Pinjaman ini memiliki suku bunga 0.1% dengan suku bunga untuk konsultan sebesar 0.01%.

Masa pengembalian pinjaman juga sama, yaitu selama 40 tahun.

Peluang Tersambungnya MRT Jakarta ke Tangerang Selatan

Selain proyek perluasan jalur dari timur ke barat, ada peluang tersambungnya moda transportasi MRT Jakarta ke wilayah Tangerang Selatan (Tangsel).

Suasana kemacetan di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, menunjukkan kebutuhan mendesak akan pengembangan transportasi massal di kawasan tersebut.