Kelakar Suswono Ajak Janda Kaya Nikahi Pemuda Pengangguran
HAIJAKARTA.ID– Kelakar Suswono ajak janda kaya nikahi pemuda pengangguran demi kesejahteraan sosial!
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Suswono membuat pernyataan yang menarik perhatian publik saat menghadiri acara deklarasi dukungan Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10).
Dalam acara tersebut, Suswono menanggapi permintaan warga soal “kartu janda”, kemudian ia menyarankan agar janda-janda kaya di Jakarta sebaiknya menikahi para pemuda yang masih menganggur sebagai bentuk kontribusi mereka untuk meningkatkan kesejahteraan sosial di ibu kota.
Kartu Janda Sebagai Bentuk Bantuan Sosial
Candaan Suswono tersebut disampaikan di tengah-tengah suasana meriah ketika seorang warga bertanya apakah ada program “kartu janda” sebagai bentuk bantuan bagi mereka yang berstatus janda.
Menanggapi hal tersebut, Suswono menjawab dengan tawa, “Ada yang nyeletuk, ‘Pak, ada kartu janda nggak?’ Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada bantuan. Tapi masa janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur,” ungkapnya sambil tertawa, yang langsung disambut sorak dan tawa hadirin.
Ia kemudian menambahkan contoh inspiratif dari sejarah Islam dengan menyebutkan kisah Siti Khadijah dan Nabi Muhammad SAW.
Suswono menjelaskan bahwa Khadijah, seorang pengusaha kaya raya yang juga seorang janda, menikah dengan Nabi Muhammad SAW yang saat itu masih muda.
Ia berharap, kisah tersebut bisa menjadi inspirasi bahwa janda kaya yang menikahi pemuda dapat membantu mengangkat taraf hidup orang lain dan menjadi contoh positif di masyarakat.
“Bayangkan kalau di Jakarta ini janda-janda kaya membantu pemuda pengangguran. Kita semua bisa saling menguatkan, bukan hanya melalui bantuan langsung, tetapi melalui ikatan yang bisa membangun keluarga dan menciptakan kesejahteraan,” tambahnya.
Pemerintah Perlu Memperhatikan Kesejahteraan Anak-Anak yatim di Jakarta
Di tengah candanya, Suswono juga menyampaikan rencana seriusnya untuk memperhatikan kesejahteraan anak-anak yatim di Jakarta.
Anak-anak yatim perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah, termasuk menjadi tanggung jawab moral pemimpin daerah.
Ia berkomitmen bahwa anak yatim nantinya akan menjadi “anak asuh” dari gubernur tanpa mempengaruhi status keluarga yang ada. “Anak yatim nanti jadi anaknya gubernur. Tapi ibu-ibu jangan salah sangka ya, ini bukan berarti jandanya ikut dinikahi gubernur,” ujarnya, lagi-lagi membuat para hadirin tertawa dan suasana menjadi semakin santai.
Suswono Menyampaikan Program Andalan Lain
Selain membahas “kartu janda” dan kesejahteraan anak yatim, Suswono juga menyampaikan program-program andalannya yang ia sebut dengan berbagai istilah unik, yaitu Semur (Sembako Murah), Laksa (Latihan Siap Kerja), Asinan (Agenda Solusi, Penanganan Banjir), Rujak (Rumah Terjangkau), dan Ketupat (Kredit Tanpa Bunga Akses Cepat).
Program-program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga memberikan solusi bagi berbagai permasalahan mendasar di DKI Jakarta.
Program “Semur” misalnya, dirancang agar masyarakat ekonomi rendah dapat memperoleh sembako dengan harga terjangkau sehingga kebutuhan pangan mereka tetap terpenuhi di tengah tingginya harga bahan pokok.
Sementara itu, “Laksa” merupakan program pelatihan yang bertujuan meningkatkan kemampuan kerja bagi mereka yang masih menganggur agar lebih siap menghadapi dunia kerja dan mendapatkan penghasilan yang layak.
Sedangkan “Asinan” difokuskan pada upaya penanganan banjir yang menjadi salah satu masalah utama di Jakarta, dengan tujuan mengurangi risiko banjir yang kerap melanda sebagian besar wilayah ibu kota.
Program “Rujak” berfokus pada penyediaan perumahan terjangkau bagi masyarakat, yang menurutnya sangat dibutuhkan di Jakarta yang padat dan mahal.
Terakhir, “Ketupat” atau Kredit Tanpa Bunga Akses Cepat disiapkan untuk membantu masyarakat kecil dalam mendapatkan modal usaha tanpa beban bunga yang berat, agar ekonomi warga dapat terus bergerak.
Candaan Suswono terkait “kartu janda” dan ajakannya kepada janda kaya untuk menikahi pemuda pengangguran menjadi sorotan dalam acara tersebut.
Meskipun candaan, pernyataan Suswono seakan mengandung makna bahwa setiap orang, termasuk para janda kaya agar dapat berperan dalam mendorong kesejahteraan masyarakat melalui tindakan nyata.
Di balik candaan itu, terlihat upayanya untuk merangkul berbagai lapisan masyarakat dan memberikan perhatian terhadap kelompok-kelompok rentan di Jakarta.
Pernyataan Suswono ini mendapat tanggapan positif dari sebagian besar hadirin, yang memuji keterbukaannya dalam membahas isu sosial dengan pendekatan yang humoris namun tetap memberi pesan moral.
Dengan pendekatan program yang unik dan menghibur, Suswono berupaya menarik perhatian publik untuk memahami visi dan misi yang ia bawa bersama pasangannya dalam Pilkada DKI Jakarta.