Kemacetan TB Simatupang Turun 17 Persen, GT Fatmawati 2 Diperpanjang Akhir Oktober 2025
HAIJAKARTA.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkapkan kemacetan TB Simatupang turun hingga 17 persen.
Maka dari itu, Gubernur DKI Jakarta memperpanjang uji coba pembukaan Gerbang Tol (GT) Fatmawati 2 hingga akhir Oktober 2025.
Keputusan ini diambil usai evaluasi lima hari terakhir, di mana kemacetan yang terjadi di TB Simatupang berkurang dan rekayasa lalu lintas (lalin) menunjukkan hasil positif.
“Ini bisa dilanjutkan sampai akhir Oktober karena terbukti mampu mengurangi kemacetan,” kata Pramono dalam keterangannya.
Seperti yang diketahui kawasan Jalan TB Simatupang menjadi titik kemacetan yang kerap terjadi, terlebih pada jam sibuk.
Gerbang Tol Fatmawati 2 di Jalan R.A Kartini juga kerap menjadi titik rawan macet.
Sebagai langkah mengurai kemacetan, Pramono Anung menerapkan uji coba rekayasa lalin TB Simatupang-Lebak Bulus yang dilaksanakan pada 15-19 September 2025.
Uji coba rekayasa lalin diterapkan dengan membuka satu lajur gratis di Gerbang Tol Fatmawati.
Berdasarkan hasil evaluasi uji coba tersebut tercatat volume kendaraan yang masuk melalui kanalisasi GT Fatmawati 2 mencapai 3.052 kendaraan atau rata-rata 610 kendaraan per hari.
Pada periode 25-29 Agustus 2025, volume lalu lintas rata-rata di Jalan R.A Kartini mencapai 3.774,81 smp/jam.
Namun, selama uji coba, angka tersebut turun menjadi 3.127,44 smp/jam atau menurun 17,15 persen.
Hasil evaluasi juga mencatat kapasitas ruas Jalan R/A. Kartini meningkat 26 persen, nilai volume per kapasitas (VC) ratio turun 21,4 persen, dan kecepaan rata-rata jaringan jalan naik 15,92 persen.
Secara seluruhan, kinerja lalu lintas di kawasan TB Simatupang-R.A Kartini meningkat 18,65 persen.
Rute Alternatif Rekasaya Lalin TB Simatupang
Selama periode rekayasa lalu lintas di TB Simatupang, PT Hutama Karya (Persero) menyiapkan jalur alternatif.
“Dalam rangka uji coba rekayasa lalu lintas di Jalan TB Simatupang yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) selaku pengelola jalan tol ruas JORR Seksi S mendukung penuh kegiatan tersebut,” tulis manajemen melalui keterangan resmi pada Senin, 15 September 2025.
Adapun jalur alternatif yang bisa digunakan pengguna jalan tol selama masa uji coba rekayasa lalu lintas, di antaranya:
1. Pada ruas Gerbang Tol (GT) Fatmawati 2 – Exit Tol Pondok Indah, rekayasa diberlakukan dengan penggunaan 1 lajur transaksi + bahu luar khusus untuk kendaraan Golongan 1.
2. kendaraan Golongan 2, 3, 4, dan 5 dialihkan ke jalur alternatif melalui Gerbang Tol Ciputat 2.