Kemendiktisaintek Kini Beroperasi Terpisah dengan BRIN, Saling Berperan Perkuat Sains dan Teknologi!
HAIJAKARTA.ID- Kemendiktisaintek kini beroperasi terpisah dengan BRIN, punya inovasi untuk perkuat teknologi!
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie, menegaskan bahwa Kemendiktisaintek kini beroperasi terpisah dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) guna meningkatkan efektivitas dalam pengembangan sains dan teknologi di Indonesia.
Walapun begitu, kolaborasi dengan BRIN tetap dijalankan untuk mendukung kemajuan riset dan inovasi nasional.
Stella menyatakan pemisahan ini bertujuan untuk menciptakan inovasi yang lebih dinamis, di mana masing-masing institusi dapat fokus pada perannya dalam memperkuat sains dan teknologi.
“Kami diarahkan untuk bekerja secara independen dari BRIN,” jelas Stella.
Stella menjelaskan, keputusan pemisahan ini diharapkan memberikan ruang bagi masing-masing lembaga untuk mengembangkan program-program unggulan mereka, yang berdampak pada kemajuan sains di Indonesia.
Kolaborasi Erat Tetap Dipertahankan
Menurut Stella, meskipun BRIN bukan bagian dari Kemendiktisaintek, kolaborasi erat tetap diperlukan. Kemendiktisaintek akan memberikan dukungan penuh terhadap upaya BRIN dalam pengembangan riset nasional.
“Kami ingin BRIN berfungsi secara optimal di bawah arahan sendiri, sementara Kemendiktisaintek akan terus mendukung agar sains dan teknologi di Indonesia dapat terus berkembang,” ujarnya.
Stella juga menyoroti tantangan dalam ekosistem penelitian di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa perguruan tinggi belum memiliki lingkungan yang ideal untuk memfasilitasi penelitian, meski tridharma perguruan tinggi mengharuskan dosen untuk melakukan riset.
Menurutnya, dosen masih terbebani oleh tanggung jawab utama mereka, yaitu mengajar, sehingga penelitian sering kali terabaikan.
Ekosistem Pendidikan Masih Belum Optimal
“Ekosistem kita belum mendukung penelitian secara optimal. Meskipun tridharma perguruan tinggi mencakup penelitian, pada kenyataannya beban utama dosen saat ini tetap pada pengajaran. Kurangnya dukungan infrastruktur penelitian memperparah situasi,” jelas Stella.
Selain itu, beban administratif yang tinggi juga menjadi penghambat bagi dosen untuk melakukan riset secara efektif.
Stella menekankan bahwa langkah-langkah perlu diambil untuk mengurangi beban administratif para dosen agar mereka dapat fokus pada penelitian.
Dengan demikian, para dosen dapat menghasilkan karya ilmiah yang dapat mendukung pengajaran mereka.