Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Apakah kamu memiliki koin kuno Rp50 bergambar Komodo Jenis Pattern di rumah?

Sebelum tergesa-gesa menukarnya di warung atau menjualnya sebagai logam biasa, sebaiknya kamu perhatikan dulu jenis dan ciri-cirinya.

Bisa jadi, koin tersebut termasuk dalam kategori pattern, yaitu versi eksperimental dari koin yang sangat langka dan memiliki nilai jual yang jauh lebih tinggi di kalangan kolektor numismatik.

Apa Itu Koin Pattern?

Koin pattern adalah jenis koin prototipe atau koin percobaan yang biasanya dicetak oleh otoritas moneter seperti Bank Indonesia dalam jumlah yang sangat terbatas.

Tujuannya adalah untuk melakukan uji coba desain, bahan, dan spesifikasi fisik lainnya sebelum koin tersebut resmi diedarkan ke masyarakat.

Karena sifatnya yang hanya untuk pengujian internal, jumlah cetakan koin pattern bisa sangat sedikit – hanya puluhan atau ratusan keping saja.

Uniknya, koin pattern tidak hanya menampilkan desain awal, tetapi seringkali memiliki ciri khusus yang tidak digunakan dalam versi resminya. Inilah yang membuatnya sangat bernilai dan dicari para kolektor sejati.

Perbedaan Koin Pattern dan Koin Edaran Umum

Sementara koin edaran umum adalah uang logam resmi yang diproduksi massal dan digunakan dalam aktivitas ekonomi sehari-hari, seperti transaksi di pasar atau took.

Misalnya, koin Rp50 bergambar komodo yang biasa kita temui di tahun 1990-an adalah koin edaran umum.

Meski sekarang dianggap klasik dan memiliki nilai koleksi tertentu, nilainya masih jauh di bawah koin pattern versi langkanya.

Koin edaran umum diproduksi dalam jumlah besar, didistribusikan melalui perbankan, dan digunakan sebagai alat tukar yang sah.

Sementara koin pattern lebih bersifat eksklusif, tidak diperuntukkan bagi publik, dan hanya dimiliki oleh pihak tertentu seperti kolektor, lembaga, atau individu yang beruntung mendapatkannya melalui jalur tidak langsung seperti warisan atau lelang.

Ciri-Ciri Khas Koin Pattern Rp50 Komodo

Berikut beberapa karakteristik yang bisa membantu kamu mengenali apakah koin Rp50 Komodo milikmu merupakan versi pattern atau bukan:

1. Material Berbeda dan Lebih Berat

Koin pattern kadang dibuat dari logam khusus seperti kuningan atau campuran logam tertentu yang tidak digunakan pada versi edaran umum. Beratnya pun bisa berbeda, terasa lebih padat di tangan.

2. Detail Desain Lebih Presisi dan Halus

Karena dicetak dalam jumlah terbatas, koin pattern seringkali memiliki kualitas cetakan yang sangat tinggi. Detail pada gambar komodo dan tulisan bisa tampak lebih jelas dan tajam.

3. Tahun Cetak Tidak Umum

Beberapa koin pattern memiliki tahun cetak yang tidak sesuai dengan tahun beredarnya versi umum. Bisa jadi koinmu bertahun 1990 padahal versi edaran resminya muncul di tahun 1991 atau sebaliknya.

4. Tanpa Tanda Edaran Resmi

Koin pattern terkadang tidak mencantumkan nominal rupiah atau bahkan hanya bertuliskan “SPECIMEN”. Ini menandakan bahwa koin tersebut bukan untuk dipakai dalam transaksi resmi.

5. Suara Nyaring Saat Dijatuhkan

Karena menggunakan bahan logam yang lebih padat atau berkualitas tinggi, koin pattern bisa menghasilkan suara lebih nyaring jika dijatuhkan ke permukaan keras.

6. Sangat Langka di Pasaran

Jika kamu menemukan koin seperti ini dalam celengan lama, warisan keluarga, atau simpanan lama milik kakek-nenek, besar kemungkinan itu adalah koin pattern. Nilainya bisa jauh lebih tinggi dari koin biasa.

Mengapa Koin Pattern Sangat Dicari Kolektor?

Karena jumlahnya yang terbatas dan tidak diproduksi secara massal, koin pattern seperti Rp50 Komodo ini menjadi barang buruan bagi para kolektor, baik dalam negeri maupun luar negeri.

Selain karena kelangkaannya, nilai sejarah dan keunikan desain menjadikan koin ini sebagai aset investasi jangka panjang yang menjanjikan.

Nilai jualnya tidak bisa dipatok secara resmi karena sangat tergantung pada kesepakatan antara penjual dan pembeli.

Harga bisa melonjak jika kondisi koin masih sangat baik, memiliki sertifikat keaslian, atau termasuk dalam cetakan pertama.