Komodo Hampiri Rumah Warga di Labuan Bajo, BBKSDA NTT Identifikasi Pemukiman dan Sekolah
HAIJAKARTA.ID – Informasi mengenai komodo masuk rumah warga di Labuan Bajo kembali menjadi perhatian setelah laporan dari masyarakat Desa Warloka Pesisir diterima oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT.
Keluhan itu berkaitan dengan kemunculan komodo yang semakin sering memasuki area sekolah dan permukiman.
Komodo Hampiri Rumah Warga di Labuan Bajo
Kepala BBKSDA NTT, Adi Nurul Hadi, menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima pemberitahuan resmi terkait hewan tersebut yang memasuki kawasan sekolah di Warloka.
Ia mengatakan, “Kami sudah mendapatkan informasi dari surat yang dikirim pihak sekolah mengenai keberadaan komodo di area pendidikan,” ujarnya saat dikonfirmasi Jumat (21/11/2025).
Menindaklanjuti laporan komodo masuk rumah warga di Labuan Bajo, BBKSDA NTT mengirimkan tim khusus untuk melakukan pemetaan jalur jelajah satwa tersebut.
Identifikasi dilakukan pada area sekolah, permukiman, dan lingkungan sekitar yang berpotensi menjadi jalur keluar-masuk komodo.
Adi menjelaskan bahwa petugas kini menelusuri kondisi populasi dan habitat komodo di sekitar Warloka, sekaligus mendata kerugian akibat potensi konflik satwa dengan manusia.
Dalam keterangannya, ia menambahkan, “Kami juga terus memonitor pergerakan komodo agar langkah mitigasi bisa segera diterapkan,” tuturnya.
Selain itu, tim melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pihak sekolah mengenai pentingnya menjaga jarak aman dengan satwa liar yang dilindungi.
BBKSDA NTT menegaskan telah menyiapkan opsi penangkapan jika situasi mengharuskan tindakan tersebut
. Upaya ini dilakukan berdasarkan hasil evaluasi kondisi habitat, populasi, hingga potensi kerugian akibat konflik.
Pihak balai menekankan bahwa pendekatan akan dilakukan dengan mempertimbangkan keselamatan warga sekaligus perlindungan satwa komodo.
Komodo Beberapa Kali Masuk Permukiman
Warga Warloka Pesisir menyebut peristiwa komodo masuk rumah warga di Labuan Bajo terjadi lebih dari sekali dalam sebulan terakhir.
Salah satu warga, Riana Farid, menuturkan bahwa dua kejadian tercatat dan terekam pada Oktober 2025.
Dalam keterangannya, Riana menjelaskan, “Masuk yang pertama terjadi pada 13 Oktober, kemudian yang kedua pada 20 Oktober.
Yang terakhir itu komodo muncul di belakang SDI Warloka,” ujarnya pada Jumat pagi.
Keberadaan komodo yang mendekati rumah warga dan area sekolah memicu kekhawatiran masyarakat, terutama karena jalur satwa tersebut belum sepenuhnya terpetakan.

