Kondisi RSUD Aceh Tamiang Usai Banjir Memprihatinkan, Relawan Tak Kuasa Menahan Tangis
HAIJAKARTA.ID – Kondisi RSUD Aceh Tamiang usai banjir memprihatinkan, mengalami lumpuh total sehingga memicu keprihatinan para relawan medis yang datang mengevakuasi para korban banjir.
Dalam sebuah video viral, relawan medis dr. Ilham Syahputra terlihat tak kuasa menahan tangis saat melihat langsung kerusakan parah di rumah sakit tersebut terutama saat melihat kondisi obat-obatan.
dr. Ilham, yang datang bersama tim dari Medan, menyusuri setiap ruangan RSUD Aceh Tamiang yang dipenuhi lumpur tebal. Fasilitas kesehatan tersebut tampak porak-poranda, dengan peralatan medis tertimbun lumpur dan obat-obatan rusak berserakan di lantai.
“Rumah sakit itu adalah akses vital di sebuah wilayah untuk kesehatan. Kalau rumah sakitnya mati atau lumpuh, bagaimana masyarakat untuk berobat?” ujar dr. Ilham dengan suara bergetar saat melihat kondisi RSUD Aceh Tamiang yang tak lagi bisa difungsikan.
Ia mengaku tidak menyangka jika kondisi RSUD Aceh Tamiang mengalami kerusakan yang terjadi begitu parah hingga obat-obatab berserakan.
“Aku sumpah aku nggak nyangka RSUD Aceh Tamiang tuh separah ini. Lumpuh total, obat-obatan berserakan, obat hancur. Ya Allah, di luar sana banyak sekali orang sakit, kami dari Medan bawa obat ke sini,” ungkapnya dalam video yang diposting tiktok @ilhamsyhputra tersebut.
Banjir besar yang menerjang Aceh Tamiang sejak beberapa hari terakhir menyebabkan seluruh aktivitas pelayanan kesehatan di RSUD Aceh Tamiang berhenti total. Banyaknya lumpur memenuhi sejumlah ruangan, termasuk instalasi vital seperti IGD, ruang rawat inap, dan gudang farmasi.
Relawan kini berupaya mengevakuasi obat-obatan yang masih mungkin diselamatkan serta memindahkan sebagian peralatan medis ke lokasi aman. Sementara itu, layanan kesehatan darurat didirikan di beberapa titik pengungsian dan area yang tidak terdampak banjir agar masyarakat tetap mendapatkan akses pengobatan.
Hingga hari ini, kondisi RSUD Aceh Tamiang masih belum dapat dipastikan kapan kembali beroperasi. Pemerintah daerah bersama tim relawan terus melakukan pembersihan dan pendataan kerusakan sambil memastikan kebutuhan medis warga tetap terpenuhi.

