sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan apresiasi kepada Polri atas keberhasilan mereka mengungkap keterlibatan oknum Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam membuka akses judi online, Jumat (1/11).

Komisioner KPAI Subklaster Anak Korban Pornografi dan Cybercrime, Kawiyan, menyatakan peran pegawai Komdigi dalam mendukung operasi judi online sangat penting karena keahlian teknologi yang mereka miliki.

“Dari pihak KPAI sangat bangga bahwasanya polisi ungkap oknum komdigi judi online. Peran dari komdigi sangat penting mengingat mereka adalah pakar ahli teknologi dan siber sehingga bisa memblokir dan ada akses untuk itu,” kata Kawiyan.

Kawiyan menyoroti bahwa keterlibatan oknum pemerintah dalam jaringan judi online berisiko besar bagi anak-anak, yang menjadi target serta korban. Berdasarkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), terdapat 197.954 anak yang menjadi korban judi online.

Kawiyan menilai angka ini menunjukkan urgensi penanganan khusus, seperti rehabilitasi bagi anak-anak yang kecanduan judi.

“Anak-anak yang terlibat judi online kehilangan waktu belajar, berpotensi mengalami gangguan mental, bahkan bisa terjerumus dalam tindakan kriminal untuk memenuhi hasrat berjudi,” tambah Kawiyan.

Pemblokiran Situs Judi Online Tidak Berjalan Efektif

Polisi menyebut bahwa judi online tetap merebak karena kegagalan pemblokiran yang seharusnya dilakukan oleh oknum Komdigi.

Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, menyatakan bahwa pegawai yang diberi wewenang penuh untuk memblokir situs justru menyalahgunakan akses tersebut dengan mengizinkan beberapa situs tetap beroperasi.

Dalam investigasi, polisi menemukan bahwa para tersangka sengaja membiarkan sekitar 1.000 situs judi online tetap aktif.

Penggeledahan dilakukan di tiga lantai kantor Komdigi untuk mendalami proses penyaringan situs judi online yang seharusnya diblokir oleh oknum tersangka.

Dalam penggeledahan yang berlangsung sekitar satu jam, polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk laptop pribadi para tersangka.

Perkuat Proteksi Anak dari Judi Online

Kawiyan berharap tindakan ini hanya menjadi awal dari upaya yang lebih besar. Ia mendukung agar kepolisian terus mencari dan menangkap pihak-pihak lainnya yang terlibat untuk melindungi anak-anak dari dampak destruktif judi online.

“KPAI mendukung anak-anak bebas dari judi online. Anak-anak harus dijauhkan dari akses maupun efek negatif yang ditimbulkan oleh judi online,” pungkas Kawiyan.