Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menggelar acara simulasi pemungutan dan penghitungan suara untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota tahun 2024 di Kota Depok, Jawa Barat, pada Sabtu (7/9).

Simulasi ini bertujuan untuk mencari metode yang paling ideal dalam pelaksanaan pemilihan di tempat pemungutan suara (TPS) agar prosesnya efektif, efisien, dan tidak melelahkan.

Tujuan Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara

Ketua KPU, Mochammad Afifuddin, menjelaskan bahwa simulasi ini merupakan bagian dari upaya untuk mendapatkan gambaran umum mengenai rangkaian kebijakan pemilihan yang lebih baik.

Afifuddin menekankan bahwa simulasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelaksanaan pemilihan dengan 600 pemilih per TPS dapat berjalan dengan baik, serta untuk penyederhanaan proses penghitungan suara.

“Harapannya nanti pilkada selesai tepat jam 13.00 WIB, oleh karena itu dibutuhkan mangement waktu yang baik,” tambahnya.

Proses Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada 2024

Dalam simulasi ini, KPU mengundang perwakilan dari partai politik, lembaga swadaya masyarakat (LSM) kepemiluan, serta pihak terkait lainnya.

Simulasi ini merupakan langkah awal yang diharapkan dapat memberikan catatan dan upaya perbaikan untuk menemukan titik ideal dalam proses pemilihan, tanpa mengurangi kualitas dan integritas pemilihan.

Afifuddin menegaskan bahwa simulasi ini adalah bagian pertama dari proses evaluasi, dan akan ada penyempurnaan lebih lanjut berdasarkan hasil simulasi.

“Saya kita perlu diadakannya simulasi ini. Supaya nanti berjalan matang, meminimalisir resiko yang tidak perlu. Bahkan mencari waktu yang ideal, waktunya tidak terbuang percuma,” katanya.

Dengan adanya simulasi ini, KPU berharap dapat mengidentifikasi potensi kendala dan mengembangkan solusi yang efektif untuk memastikan bahwa pemilihan kepala daerah pada tahun 2024 berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan semua pihak.