Kronologi 5 Atap SMKN 1 Gunung Putri Bogor Roboh Akibat Hujan Deras, 42 Orang Terluka
HAIJAKARTA.ID – Pihak SMKN 1 Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, memutuskan menerapkan pembelajaran daring atau online bagi seluruh siswa mulai hari ini.
Keputusan tersebut diambil setelah atap SMKN 1 Gunung Putri roboh akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Senin (3/11/2025).
Atap SMKN 1 Gunung Putri Bogor Roboh
Kepala SMKN 1 Gunung Putri, Nani Yulianti, menyampaikan bahwa langkah ini diambil demi keselamatan dan ketenangan siswa pasca insiden.
Nani menjelaskan bahwa seluruh siswa sementara belajar dari rumah hingga Jumat, sementara guru tetap mengajar dari sekolah untuk menjaga keberlangsungan proses belajar.
Nani menuturkan bahwa kegiatan belajar mengajar secara tatap muka akan kembali dilaksanakan pekan depan dengan sistem bergilir.
Rotasi ini diterapkan untuk siswa dari lima kelas yang terdampak langsung oleh robohnya atap ruang belajar.
“Mulai minggu depan, lima kelas yang terdampak akan belajar secara bergantian di ruang yang masih aman,” jelasnya.
Sistem rotasi itu dilakukan agar seluruh siswa tetap mendapat porsi pembelajaran yang seimbang tanpa harus memperpanjang masa belajar daring.
Meski pembelajaran dilakukan secara online, pihak sekolah memastikan bahwa Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk siswa kelas XII tetap digelar di sekolah pada Rabu dan Kamis.
“Untuk kelas XII, tetap datang ke sekolah mengikuti TKA di ruang lain yang tidak terdampak. Setelah itu, hari Jumat kembali belajar daring,” ujar Nani.
Hal ini dilakukan untuk menjaga jadwal akademik agar tidak terganggu oleh insiden atap SMKN 1 Gunung Putri roboh.
Menurut Nani, kebijakan pembelajaran daring diambil juga sebagai bentuk antisipasi terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan masih terjadi dalam beberapa hari ke depan.
“Kami ingin siswa bisa tenang dulu di rumah, menenangkan diri sambil tetap belajar,” tuturnya.
Ia menambahkan, sejumlah siswa mengalami trauma akibat kejadian robohnya atap tersebut.
Karenanya, pihak sekolah memberi waktu agar kondisi psikologis para siswa dapat pulih sebelum kembali belajar di ruang kelas.
Kronologi Kejadian: 42 Orang Terluka
Sebelumnya, atap lima bangunan kelas SMKN 1 Gunung Putri roboh pada Senin sore (3/11/2025) ketika hujan deras disertai angin kencang melanda kawasan tersebut.
Sebanyak 42 orang terluka, dan lima di antaranya masih dirawat di rumah sakit.
Insiden ini terjadi saat sebagian siswa masih berada di dalam kelas.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Pihak sekolah kini berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk melakukan perbaikan sementara pada bangunan yang terdampak.
Tim teknis juga telah meninjau lokasi guna memastikan keamanan struktur sebelum kegiatan belajar tatap muka dilanjutkan.
“Kami menunggu hasil pemeriksaan teknis. Setelah itu baru bisa digunakan lagi. Keamanan anak-anak adalah prioritas utama,” kata Nani.
Pemerintah daerah juga telah menyalurkan bantuan darurat dan menyiapkan langkah jangka panjang agar kejadian serupa tidak terulang.

