Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Insiden kecelakaan lalu lintas terjadi di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Rabu (17/12/2025) siang.

Peristiwa tersebut melibatkan dua truk boks dan sebuah mobil Toyota Avanza yang terlibat tabrakan beruntun di Jalan Raya Bogor.

Akibat kejadian itu, mobil Toyota Avanza mengalami kerusakan cukup parah setelah dihantam truk dari arah belakang.

Sopir truk yang menabrak mengaku dalam kondisi kelelahan saat mengemudi.

Kronologi Tabrakan Beruntun Kramat Jati Jakarta Timur

Kronologi kecelakaan disampaikan oleh pengemudi Avanza bernama Sindi (19).

Ia menuturkan, saat itu dirinya tengah melaju dari arah Kalisari menuju Pasar Rawa Jati.

Namun, setibanya di Jalan Raya Bogor, mobil yang dikemudikannya tiba-tiba didorong truk dari belakang, sementara di bagian depan juga terdapat truk lain, sehingga mobilnya terjepit di antara dua kendaraan besar tersebut.

“Didorong truk dari belakang, di depan ada truk juga, jadi mobil saya kegencet, saya panik dan sempat mengejar mobil truk itu,” ujar Sindi di lokasi kejadian, dikutip dari Kompas.

Menurut Sindi, truk yang menabraknya tidak langsung berhenti, melainkan justru menyalip dan melaju ke depan.

Khawatir pengemudi truk melarikan diri, ia pun mengikuti kendaraan tersebut hingga lampu merah di depan Pusat Grosir Cililitan (PGC).

“Saya takut dia lari. Habis nabrak malah nyalip. Katanya berhenti di depan biar tidak bikin macet,” katanya.

Dalam peristiwa ini, Sindi yang berada di dalam mobil bersama ibunya selamat, namun kendaraan mereka mengalami kerusakan parah.

Bagian kap depan ringsek dan kaca belakang pecah. Mobil korban kemudian diderek petugas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara itu, sopir truk bernama Abdul mengakui kesalahannya dan menyampaikan permintaan maaf.

Ia menjelaskan kecelakaan tersebut terjadi karena kondisi fisiknya yang kelelahan.

“Saya yang menabrak. Enggak ngantuk, cuma capek,” ujarnya.

Tips Menghindari Kecelakaan

Menguasai teknik dasar mengemudi saja belum tentu cukup untuk menjamin perjalanan yang aman dan nyaman.

Faktanya, banyak kecelakaan di jalan raya terjadi bukan karena pengemudi tidak bisa mengendalikan kendaraan, melainkan karena kurangnya pemahaman tentang prinsip keselamatan saat berkendara.

Selain kemampuan teknis, pengemudi juga perlu membekali diri dengan kesiapan mental dan sikap yang tepat agar mampu menghadapi beragam kondisi di jalan.

Salah satu hal penting yang perlu ditanamkan adalah kesadaran akan konsep defensive driving.

Training Director The Real Driving Centre (RDC), Marcell RDC Kurniawan, menjelaskan bahwa mengemudi bukan sekadar bisa menjalankan kendaraan.

Pengemudi juga harus peka terhadap risiko di jalan dan mampu mengantisipasi potensi bahaya sejak dini.

“Mengemudi itu tidak hanya soal bisa mengoperasikan kendaraan, tetapi juga tentang memahami risiko di jalan dan mengantisipasi potensi bahaya. Defensive driving mengajarkan pengemudi untuk selalu waspada, menjaga jarak aman, serta membaca pergerakan kendaraan lain agar bisa bereaksi dengan tepat,” ujar Marcell.

Selain itu, pengemudi juga dituntut mampu mengelola kondisi fisik dan emosinya.

Banyak kecelakaan terjadi karena konsentrasi menurun akibat kelelahan atau emosi yang tidak terkendali.

“Jika sudah merasa lelah atau sulit fokus, sebaiknya segera beristirahat. Jangan memaksakan diri karena refleks dan kemampuan mengambil keputusan bisa menurun. Begitu juga dengan emosi, hindari berkendara dalam keadaan marah atau stres karena bisa memicu tindakan agresif yang berbahaya,” katanya.

Marcell juga mengingatkan pentingnya mematuhi aturan lalu lintas dan menjunjung etika berkendara.

Tidak sedikit pengemudi yang sudah mahir mengemudikan mobil, namun masih mengabaikan hal-hal mendasar seperti menggunakan lampu sein, menjaga lajur dengan benar, atau menaati batas kecepatan.

Tak kalah penting, pengemudi perlu memahami cara menghadapi situasi darurat di jalan.

Mulai dari menangani rem blong, mengantisipasi aquaplaning saat hujan, hingga menepi dengan aman ketika kendaraan bermasalah di jalan tol.

Pada akhirnya, keselamatan di jalan tidak hanya ditentukan oleh kemampuan mengemudi semata, tetapi juga oleh kesadaran, sikap, serta kesiapan pengemudi dalam menghadapi berbagai kemungkinan selama perjalanan.