sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Peristiwa tembok Kalibata jebol akibat hujan deras menghebohkan banyak warga.

Insiden ini terjadi di Jalan Kalibata Timur, Jakarta Selatan, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut, Rabu (7/5/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.

Tembok yang menjadi pembatas antara jalan dan kebun tak mampu menahan derasnya arus air dan akhirnya roboh, menimpa gerobak dagangan dan menyebabkan banjir di sekitarnya.

Kejadian ini menjadi perhatian warga sekitar yang telah lama mengeluhkan persoalan luapan air dari arah kebun belakang tembok. Salah satu saksi mata, Anto (40), seorang pedagang toko kelontong di lokasi, menceritakan bagaimana peristiwa itu terjadi.

Kronologi Tembok Kalibata Jebol Akibat Hujan Deras

Menurut Anto, hujan mulai turun sejak pukul 12.00 WIB. Sekitar satu jam kemudian, dia mulai melihat aliran air keluar deras dari celah pintu tembok.

“Jam satu saya sempat merekam aliran air, deras banget. Pukul dua siang tembok itu benar-benar jebol,” ungkap Anto.

Anto juga menyebutkan bahwa ada pedagang es teh yang saat itu sedang berteduh di samping tembok. Ia tidak berpindah tempat meski hujan deras mengguyur, dan baru lari saat mendengar suara tembok mulai retak.

“Awalnya dia santai aja di samping tembok sambil main HP. Tiba-tiba muncul suara ‘kretek-kretek’, langsung lari, lalu tembok ambruk,” jelasnya.

Banjir Mendadak dan Kerugian Warga

Setelah tembok roboh, air dari dalam kebun langsung meluap ke jalan dan menggenangi sejumlah toko serta tempat berdagang. Anto menyebut dirinya sempat berusaha menyelamatkan barang-barang, tetapi banyak barang tetap terkena banjir.

“Saya sempat angkat-angkat barang, rokok, baju. Tapi tetap aja kena semua, nggak sempat ngerekam kejadian, karena panik juga,” katanya.

Menurutnya, banjir dari arah kebun itu bukan kali pertama terjadi. Ia menambahkan bahwa sejak adanya proyek pembangunan di sekitar kebun pada 2014 atau 2015, kawasan tersebut mulai rawan banjir.

Kesaksian Pedagang Lain: Suara Retakan dan Luberan Air

Ika, pedagang lainnya, juga mendengar suara retakan sebelum tembok runtuh. Ia mengatakan bahwa para pedagang sempat lari menyelamatkan diri.

“Lagi beres-beres, terus denger suara tembok kayak retak. Tiba-tiba air langsung luber, masuk ke dalam semua. Gerobak-gerobak pedagang juga pada rusak,” jelas Ika.

Ia bahkan mengaku sudah memberi tahu suaminya bahwa kemungkinan besar akan terjadi banjir, namun tidak menyangka kejadian akan secepat itu.

Evaluasi Drainase dan Keamanan Struktur Diperlukan

Peristiwa tembok jebol ini menyoroti pentingnya sistem drainase dan keamanan struktur di wilayah padat penduduk. Pemerintah Kota Jakarta Selatan diharapkan segera melakukan evaluasi serta perbaikan untuk mencegah insiden serupa terulang.