Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Pemerintah Kota Jakarta Pusat semakin intensif melakukan pengerukan dan perbaikan saluran di Jakarta Pusat berbagai wilayah menjelang musim hujan.

Kepala Seksi Pemeliharaan Drainase Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Pusat, Citrin Indriati, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan pemeliharaan saluran guna mengurangi potensi banjir.

Jika banjir terjadi, banyak dampak yang akan muncul seperti tertutupnya akses masuk di kawasan tersebut, longsor dan bencana dahsyat lainnya.

Perbaikan Saluran di Jakarta Pusat

“Kami melakukan upaya-upaya tindak pencegahan mulai dari pengurasan hingga pembuatan crosing saluran dan pemeliharaan serta pengurasan. Semua di cek supaya tidak ada kerusakan dan hasilnya bisa lebih optimal,” ungkap Citrin di Jakarta pada Rabu (6/11).

Hingga saat ini, pihaknya telah melakukan pengerukan pada sekitar 360 saluran, normalisasi pada 285 saluran, dan perbaikan pada 357 turap dan tutup saluran.

Memastikan Kelancaran Sistem Drainase

Selain pengerukan saluran, Sudin SDA Jakarta Pusat juga memastikan kelancaran sistem drainase dengan pemeliharaan rutin pada pompa air permanen, pompa portabel, serta pintu air.

Jakarta Pusat saat ini memiliki 6.240 saluran mikro yang secara berkala ditingkatkan melalui kegiatan “gerebek lumpur” di tiap kecamatan, yaitu aksi kerja bakti untuk membersihkan saluran dari lumpur dan sampah.

Citrin mengimbau masyarakat untuk berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan di saluran maupun kali.

“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan menerapkan pola hidup sehat. Tidak membuang sampah di saluran dan di kali,” tambahnya.

Imbauan Pemerintah Provinsi untuk Dukungan Masyarakat

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga meminta warga agar tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke badan-badan air.

Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, mengingatkan bahwa sampah dapat menghambat kerja pompa pengendali banjir.

DKI Jakarta saat ini memiliki 577 pompa stasioner yang tersebar di 202 lokasi sebagai bagian dari infrastruktur pengendalian banjir. Dengan dukungan dari warga, diharapkan pompa-pompa ini dapat beroperasi dengan optimal saat musim hujan tiba.